Mohon tunggu...
KKN DESA JOMIN TIMUR 2023
KKN DESA JOMIN TIMUR 2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Buana Perjuangan Karawang

Halo kami mahasiswa/i KKN Universitas Buana Perjuangan Karawang 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Penerapan Media Power Point pada Pembelajaran Tematik Terpadu di SD

20 Juli 2023   21:46 Diperbarui: 20 Juli 2023   22:10 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru kelas IV SDIT Al-Jabar, dapat dikatakan bahwa kendala-kendala yang terjadi di lapangan dapat diatasi oleh guru maupun pihak sekolah  terutama kepala sekolah juga memberikan andil dalam mengatasi kendala penerapan media pembelajaran yaitu dengan mengirimkan guru-guru untuk mengikuti pelatihan pembuatan bahan ajar dan media pembelajaran, pelatihan dalam bidang computer dan jaringan internet. Selain kekurangan, power point juga memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

Menarik minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

Tampilan menarik yang didesain sebaik mungkin seperti ditambahkan gambar animasi atau videosesuai dengan tingkat sekolah dasar.

Menghemat waktu pembelajaran karena materi yang disampaikan secara utuh dan ringkas.

Memudahkan siswa memahami materi.

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan penggunakaan media yang baik dan gaya belajar yang baik pula, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat meningkat. Dengan perkembangan zaman saat ini, sebagai guru kita harus dapat menyesuaikan materi yang diajarkan dengan media yang digunakan. Seperti dalam penelitian ini, peneliti melihat guru menerapkan media power point dalam pembelajaran tematik terpadu untuk melihat keaktifan siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada 16 Mei 2023 yang terletak di SDIT Al-Jabar Dusun Pasir Jengkol, Desa Karangmulya, Kecamatan Teluk Jambe Barat Karawang. peneliti melihat bahwa guru tersebut dalam pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Karena, guru tersebut hanya menggunakan buku pelajaran dalam menjelaskan materi tersebut dan metode pembelajaran yang dilakukan juga hanya ceramah dan tanya jawab.

Dalam pembelajaran berlangsung, guru yang menggunakan media konvensional ini membuat siswa tidak fokus apa yang guru jelaskan, seperti ada yang mengobrol, ada yang melihat luar kelas, mencoret-coret buku, dan kegiatan lain yang dimana anak tersebut tidak memperhatikan guru. Dapat dilihat dari media pembelajaran konvensional yang guru tersebut lakukan membuat motivasi semangat belajar anak menurun. Tetapi, ada sebagian siswa yang tetap memperhatikan sang guru menjelaskan bahkan menjawab beberapa pertanyaan sang guru. Tetapi itu, hanya sebagian dari seluruh siswa di dalam kelas.

Biasanya yang kurang memperhatikan guru menjelaskan itu lebih sering atau banyaknya itu siswa laki-laki, tetapi saat observasi ternyata siswa laki-laki menyimak penjelasan guru. Sedangkan siswa perempuan, melakukan aktivitas sendiri. 

Maka dari itu, media pembelajaran konvensional ini tidak menyetarakan semangat belajar siswa. Tidak hanya dari media pembelajarannya saja tetapi juga dari metode pembelajarannya. Dalam menjelaskannya pun guru hanya duduk di kursi guru dan tidak melakukan gerakan yang membangun semangat siswa dalam menyimak materi sang guru. Maka dari itu, peneliti menyimpulkan bahwasanya media pembelajaran konvensional yang dilakukan guru tersebut hanya sebagai formalitas dalam mengajar dan tidak membangkitkan semangat belajar siswa.

Pendidikan di era sekarang, sudah mulai meningkat dikarenakan beriringan dengan teknologi atau digitalisasi. Apalagi, sebelumnya seluruh dunia mengalami sebuah wabah penyakit yaitu Covid-19, yang dimana pembelajaran di seluruh dunia terutama di Indonesia dilakukan di dalam rumah masing-masing. Otomatis, tiap instansi pendidikan melakukan cara agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik serta siswa masih mendapatkan pembelajaran walaupun dilakukan di dalam rumah. Pembelajaran yang dilakukan tiap guru ini bekerjasama dengan digitalisasi atau teknologi. Maka dari itu, banyak cara pembelajaran atau media pembelajaran yang dilakukan menggunakan digitalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun