Seiring berkembangnya zaman dan semuanya serba teknologi ini, media pembelajaran dengan digital ini dapat dijadikan suatu alternatif bagi guru guna untuk mempermudah mengemas materi dengan pembelajaran yang lebih menarik pada anak. Pembelajaran menggunakan media digital dapat memfasilitasi anak untuk dapat belajar lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi (Munir, 2017). Adanya fasilitas yang disediakan oleh media tersebut, peserta didik dapat belajar kapanpun dan dimanapun.Â
Materi yang dipelajari lebih bervariasi dan tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, teks, audio, dan gerak. Untuk mendukung semua ini berbagai kerangka kerja, model, literasi telah dikembangkan selama bertahun-tahun untuk membimbing guru agar berusaha membangun keterampilan digital pada anak didiknya (Falloon, 2020).
Penggunaan media digital juga didukung oleh sebuah penelitian yang melaporkan bahwa banyak anak usia prasekolah yang sudah mahir menggunakan iPad tanpa bantuan atau arahan (Mourlam et al., 2019). Mereka dapat membuka, menutup, dan mengubah aplikasi, bermain game yang mendidik, dan mengambil gambar/foto.Â
Di sisi lain, orangtua memiliki pandangan jika penggunaan media digital mampu meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi, pengetahuan agama, dan beragam fenomena yang terjadi di sekitar anak (Ihmeideh & Alkhawaldeh, 2017). Karakter tampilan yang berwarna, bersuara, dan bergerak pada media digital membuat anak memperoleh beragam manfaat dari penggunaan media digital. Oleh karena itu, dua situasi ini dapat dijadikan oleh guru sebagai alasan utama pemilihan media digital di zaman sekarang ini.
Sudjana dan Rivai (2013:2) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:
Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa siswa, dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran.
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui kata-kata guru. Agar siswa tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan tenaga apalagi saat guru mengajar setiap pelajaran.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan deskripsi guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Media pembelajaran dapat meningkatkan proses dan hasil pengajaran adalah tentang taraf berfikir siswa. Hal tersebut juga sejalan dengan teori perkembangan mental Piaget, yang menambahkan bahwa terdapat tahap perkembangan mental seorang individu. Tahap manusia berfikir mengikuti tahap perkembangan berfikir dari kongkrit menuju abstrak.
Tujuan dari penerapan media powerpoint yaitu mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan sehingga siswa tertarik dengan media yang disampaikan.