Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mulut Bisu

26 September 2015   21:31 Diperbarui: 26 September 2015   21:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nanti kalau mau pulang, juga terbuka sendiri. Caranya, Mas Hanafi nanti membelah pakai pisau. Setelah itu akik yang dikenakan digosok-gosokkan pada bibirnya yang berdarah. Nanti darah langsung kering dan bibirnya kembali seperti semula.”

Sontoloyo, jadi Hanafi sengaja mengelem bibirnya. Agar dia tidak diajak bicara tentang pinjaman uang. Tentang bisnis pusaka yang kena tipu. Tentang pembagian warisan. Pantas saja dia enteng kalau nulis pesan singkat. Mungkin waktu menulis dengan cekikikan. Dengan makan-makan bersama teman-temannya yang tidak waras. 

Kalau disuruh nelpon tidak mau. Atau pas ketemu di rumah waktu mau pinjam uang, ditanya-tanya jawabannya muter-muter. Kata isteriku, mimiknya itu lo yang tidak bisa menipu.

Tiba saatnya pulang, Hanafi gagal membuka mulutnya. Biarpun pisau telah disayatkan ke kedua bibirnya yang tertutup lem. Bibirnya sudah berdarah-darah, tapi mulutnya tidak juga terbuka. (SELESAI)

Karanganyar, 23 Juli 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun