Pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup karena ada keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang. Namun, jika pekerjaan tidak memuaskan atau tidak memberikan penghasilan yang cukup, ini bisa berdampak negatif pada kebahagiaan dan kualitas hidup.
Hidup untuk Bekerja
Orang yang memilih pendekatan ini biasanya sangat berdedikasi pada pekerjaan mereka. Mereka mungkin menemukan kepuasan dan tujuan hidup dalam pekerjaan mereka. Ini bisa meningkatkan kualitas hidup jika pekerjaan tersebut memuaskan dan memberikan rasa pencapaian.Â
Namun, pendekatan ini bisa berisiko. Jika pekerjaan menjadi sumber stres atau jika kehidupan pribadi dan kesehatan diabaikan, ini bisa berdampak negatif pada kebahagiaan dan kualitas hidup.
Baik bekerja untuk hidup maupun hidup untuk bekerja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada akhirnya, pilihan terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai Anda.
Penting untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bekerja keras dan mencapai kesuksesan memang penting, tetapi jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk orang-orang yang Anda cintai, melakukan hal-hal yang Anda sukai, dan menjaga kesehatan Anda.
Ingatlah, bekerja bukan satu-satunya hal yang penting dalam hidup. Kebahagiaan dan keseimbangan adalah kunci untuk menjalani hidup yang fulfilling dan meaningful.
Jadi teman-teman tim yang mana nih, Bekerja untuk Hidup atau Hidup untuk Bekerja?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H