Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tuma

7 Maret 2020   08:47 Diperbarui: 7 Maret 2020   08:48 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Album Chaseiro (dok. youtube Indo Hits)

Aku junjung petuahmu
Cintai dia yang mencintaiku
Hatinya dulu berlayar
Kini telah menepi
Bukankah hidup kita
Akhirnya harus bahagia?

Suasana semakin dramatis. Belum selesai si pria gondrong bernyanyi, si mama tiba-tiba tak sadarkan diri. Albert, Bo, Carlie, Dong, Eli, Franz, Go, Hima, Ivy dan bahkan Joan berupaya untuk menyadarkannya namun mama tak pernah terbangun dari tidurnya. 

Sebelum menutup mata, mama hanya sempat berucap, "Doakan semoga kita nanti bertemu di surga." Tak lama setelah itu mama tidur untuk selama-lamanya. 

(dok. wikimedia)
(dok. wikimedia)

Seiring lagu "Cinta" yang dimainkan menuju akhir, seiring pula tangis mereka pecah meratapi kepergian mamanya. Ingin rasanya mereka melakukan sesuatu, meminta kepada Tuhan untuk perpanjangan waktu. Namun sayangnya, mereka tak bisa apa-apa kecuali menangis. Sebab mereka memerankan hidup sebagai tuma,  sebutan lain dari kutu rambut yang siklus hidupnya hanya mencapai 30 hari ketika menjadi kutu dewasa.

Cinta, biar saja ada
Yang terjadi biar saja terjadi
Bagaimanapun hidup
Memang hanya cerita
Cerita tentang meninggalkan
Dan yang ditinggalkan  

Cinta 

***

Tulisan estafet perdana Sambung Menyambung Menjadi Konten ini adalah konten ketiga dari tim "Muda Berkarya":

1. Achmad Humaidy 

2. Linda Erlina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun