Mohon tunggu...
Noval Kurniadi
Noval Kurniadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Speaking makes words, writing makes wor(l)ds

Passion is the fashion for ur ACTION. Passion without action is NO MENTION! | Kontributor wikipedia | www.valandstories.com | Novalku@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tuma

7 Maret 2020   08:47 Diperbarui: 7 Maret 2020   08:48 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Album Chaseiro (dok. youtube Indo Hits)

"Baik ma!"

Anak-anak mama menurut. A-J mengikuti apa yang diperintahkan oleh mamanya. Mereka masuk ke dalam.

***

Dengan gitar dipegang di tangan, kini si pria gondrong masuk ke dalam salah satu kopaja yang sedang berhenti. Ia berdiri di bagian depan kemudian menunjukkan keahlian public speaking-nya seperti biasa.

"Ada ayam ada itik. Belinya sama Bu Tini. Permisi kakak-kakak yang ganteng dan cantik. Maaf ganggu, izinkan saya nyanyi hari ini."

Si pria gondrong baru saja menyampaikan pembukaan. Sayangnya, meski ia sudah bersusah-susah membuat pantun, tidak satu pun penumpang kopaja yang benar-benar memperhatikannya.

Para penumpang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang berbicara dengan teman sebelahnya, ada yang main handphone dan bahkan ada pula yang menatap ke luar jendela. Hanya si mama beserta A-J saja yang antusias menanti penampilan si pria gondrong.

"Sudah mulai lagunya, ma?" tanya Eli.

"Belum. Sebentar lagi." Jawab si mama.

Si pria gondrong melihat ke sekeliling kopaja. Tampak belasan penumpang menunjukkan sikap tak acuh terhadap keberadaan dirinya. Walau begitu, ia tampil dengan penuh percaya diri.

"Ya, kakak-kakak sekalian. Pada kesempatan kali ini saya akan mempersembahkan lagu legendaris dari Chaseiro yang berjudul "Pemuda". Lagu ini rilis pada 1979 dan pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 150 lagu terbaik sepanjang masa oleh Rolling Stone Indonesia. Tanpa berlama-lama lagi, saya akan mainkan lagunya. Selamat menikmati." kata si pria gondrong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun