Mohon tunggu...
NIZAR ARFANI YUSUF
NIZAR ARFANI YUSUF Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Saya suka makan sayuran dan menonton film action

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling

25 Januari 2023   12:15 Diperbarui: 25 Januari 2023   12:33 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hurlock (1999: 85) mengungkapkan bahwa kedisiplinan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membantu anak menjadi makhluk bermoral yaitu: a) Mempunyai fungsi pendidikan, sebab dengan disiplin dapat memperkenalkan anak perilaku yang disetujui anggota kelompok tersebut. b) Disiplin dapat membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan cara melatih kedisiplinan yaitu menata kehidupan memerlukan norma, membangun pribadi, menciptakan lingkungan yang kondusif.

  • Aspek Kedisiplinan
    Menurut Bahri (2009: 27) ada tiga aspek disiplin yaitu sebagai berikut:
    • Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dan latihan pengendalian pikiran dan pengendalian watak.
    • Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan tingkah laku, pemahaman tersebut menumbuhkan atau kesadaran untuk memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing tingkah laku
    • Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat
  • Cara Menanamkan Kedisiplinan

Menurut Hurlock (1999:85) ada tiga upaya untuk menanamkan kedisiplinan pada anak yaitu (1) Mendisiplinkan dengan cara otoriter. Disiplin otoriter dapat berkisar antara pengendalian perilaku anak yang wajar hingga yang kaku yang tidak memberi kebebasan bertindak, kecuali yang sesuai dengan standar yang ditentukan. 

(2) Permisif. Penerapan disiplin yang diberikan kepada anak yang tidak memberi batas-batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh dilakukan dan diizinkan untuk mengambil keputusan sendiri sesuai dengan kehendak anak. (3) Demokratis. Metode demokratis menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membatu anak mengerti mengapa peraturan tertentu diterapkan dan dalam demokratis pemberian hukuman dan penghargaan untuk anak yang secara sadar menolak disiplin.

Tata Tertib

  • Pengertian Tata Tertib

Arikunto (1990:122) menyebutkan bahwa tata tertib adalah sesuatu yang mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa.. Sedangkan Starawaji (2009) mendefinisikan tata tertib sebagai sebuah aturan yang dibuat secara tersusun dan teratur, serta saling berurutan, denga tujuan semua orang yang melaksanakan peraturan ini melakukannya sesuai dengan urutan-urutan yang telah dibuat.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tata tertib merupakan serangkaian peraturan yang disusun dalam suatu lembaga secara

tersusun dan teratur yang harus ditaati oleh setiap orang yang berada dalam lembaga tersebut dengan tujuan menciptakan suasana yang aman, tertib dan teratur.

  • Unsur-unsur Tata Tertib

Berdasarkan penjelasan tentang disiplin dan tata tertib maka dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dapat dikatakan disiplin dalam menaati tata tertib sekolah apabila memenuhi indikator sebagai berikut:

  • Memiliki kesadaran untuk mematuhi aturan
  • Bertanggung jawab terhadap tugas
  • Berorientasi sukses
  • Mampu mengendalikan diri
  • Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan
  • Mampu menjadi teladan
  • Jujur
  • Tegas dalam menerapkan aturan
  • Konsisten dalam menjalankan aturan
  • Mematuhi peraturan yang berlaku
  • Mempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan sekolah
  • Dinamis
  • Paham tentang peraturan yang berlaku di sekolah
  • Rajin belajar
  • Mampu bekerja sama dengan orang lain
  • Memanfaatkan waktu dengan baik
  • Menerima peraturan yang berlaku
  • Mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah
  • Mampu mengevaluasi diri (introspeksi diri)

Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modelling

  • Pengertian Layanan Penguasaan Konten

Menurut Prayitno (2004:2), layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri atupun dalam kelompok) untuk menguasai kemamapuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Salahudin (2010:139), menyatakan layanan penguasaan konten yaitu layanan yang membantu siswa menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun