Di Negara Islam lainnya seperti Malaysia dan Indonesia, bank nir-bunga beroperasi berdampingan dengan bank-bank konvensional. Kini, perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menyebar kebanyak Negara, bahkan ke Negara-negara Barat.Â
The Islamic Bank Internasional of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, yakni pada tahun 1983 di Denmark. Kini, bank-bank besar dari Negara Barat, seperti Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan Bank dan Jardine Fleming telah pula membuka Islamic Window agar dapat memberikan jasa-jasa perbankan yang sesuai dengan syariat Islam.
Perkembangan Bank-Bank Islam
Sejak eksperimen pertama pendirian bank Islam oleh Mit Ghamr pada tahun 1960-an, bank Islam sudah banyak yang berdiri. Di samping itu keberadaannya juga didukung oleh kekayaan minyak di kawasan Teluk. Perkembangan bank-bank Islam mulai meningkat tajam setelah awal berdirinya pada tahun 1960-an.Â
Dari hanya satu bank pada awal tahun 1970-an, meningkat menjadi Sembilan pada tahun 1980. Di antaranya adalah Bank Sosial Nasser (1971), Bank Pembangunan Islam (1975), Bank Isalm Dubai (1975), Bank Islam Faisal Mesir (1977), Bank Islam Faisal Sudan (1977), Lembaga Keuangan Kuwait (1977), Bank Islam Bahrain (1979), dan Bank Islam Internasional (1980). Antara tahun 1981-1985, sekitar 24 bank Islam dan lembaga keuangan lainnya di Qatar, Sudan, Bahrain, Malaysia, Bangladesh, Senegal, Guinea, Denmark, Selandia Baru, Turki, Inggris, Yordania, Tunisia, dan Mauritania.Â
Kebanyakan bank-bank Islam maupun lembaga keuangan berdiri hampir di seluruh Negara muslim. Di samping itu, di Negara-negara non muslim yang jumlah umat Islamnya minoritas, seperti Amerika Serikat dan Australia, mereka berusaha mendirikan lembaga keuangan islam.
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia.
Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembanganya agak terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang.Â
Berdasarkan data Bank Indonesia, prospek perbankan syariah pada tahun 20005 diperkirakan cukup baik. Industri perbankan syariah diprediksi masih akan berkembang dengan tingkat perkembangan yang cukup tinggi. Menurut riset yang dilakukan oleh Karim Business Consulting pada tahun 2005 menunjukan bahwa total aset bank syariah di Indonesia diperkirakan akan lebih besar dari apa yang diproyeksikan oleh bank Indonesia.Â
Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus di dukung oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun, realitas yang ada menunjukan bahwa masih banyak sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic Banking.Â
Tentunya kondisi ini cukup signifikan memengaruhi produktivitas dan profesionalisme perbankan syariah itu sendiri. Inilah yang memang harus mendapatkan perhatian dari kita semua, yakni mencetak sumber daya insani yang mampu mengamalkan ekonomi syariah di semua lini karena sistem yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak di dukung oleh sumber daya insani yang baik pula.
Keistimewaan Bank Islam