"Waaah, enakkkkk. Aku mandi dulu, Mbok.. Ada lontongnya, kan?"
"Ada, dong..." Mbok Tirah begitu bersemangat menyiapkan hidangan kesukaan Mentari.Â
"Ok, Mbok, aku mandi dulu ya..."
Selesai mandi, Mentari mengambil gitar dan memetiknya sambil melihat kolam Koi di belakang rumah. Ada 11 ekor. Rata-rata sudah 3-4 tahun dipelihara. Mentari memakai celana training berwarna putih dan kaos hitam. Mentari membeli kaos itu dari seorang mahasiswa yang mencari donasi untuk magang di luar negeri. AIESEC.
Suara bel di rumah berbunyi. Mentari bergegas membukakan pintu. Ada sosok yang dia kenal berdiri. Ganesha.
"Ngapain? Bukannya masih 3 hari ke depan janjiannya."
"Iya, aku mau ngobrol soal Kamis. Aku masuk ya."
Ganesha masuk dan langsung duduk di sofa maroon di ruang tamu bercat krem itu. Ganesha mengeluarkan beberapa lembar foto. Dia mulai menunjukkannya satu per satu pada Mentari.
"Apa ini?"
"Mereka anak-anak difabel, yang akan mengadakan Camp Kamis mendatang. Beberapa tahun terakhir ini aku dan beberapa kawan menggagas komunitas ini, Mentari. Bergabunglah."
"Yayasan atau pribadi?" Mentari bertanya dengan lebih menekankan perhatiannya. Alis matanya agak meninggi, tanda penasaran yang besar muncul.
"Awalnya hanya kegiatan karitatif yang didukung orang-orang terdekatku. Ayo bergabung denganku."