Mohon tunggu...
Nita Gustiani
Nita Gustiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak-kanak

Menyukai anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar dan Karakter Toleransi Anak

11 Desember 2022   13:44 Diperbarui: 11 Desember 2022   14:31 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

50%

83%

 

Penggunaan permainan modifikasi tikus sawah takut petani ternyata dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan karakter toleransi anak kelompok B TK Mi'roojuttaqwaa dengan hasil yang cukup positif. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar dan karakter toleransi anak setelah proses pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi tikus sawah takut petani dari perbandingan data awal, siklus I dan siklus II.

  • Simpulan

Berdasarkan uraian hasil analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

  • Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi tikus sawah takut petani dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan persentase kemampuan motorik kasar anak pada setiap siklus. Persentase kemampuan motorik kasar anak yang dikategorikan berkembang sangat baik (BSB) mengalami kenaikan dari 67% pada siklus I menjadi 92% pada siklus II. Artinya terjadi kenaikan sebesar 25% pada kemampuan motorik kasar anak. Dengan demikian, terlihat bahwa hampir seluruh siswa mampu melakukan berbagai gerakan keterampilan motorik kasar pada proses pembelajaran dengan menggunakan permainan modifikasi tikus sawah takut petani.
  • Penggunaan permainan modifikasi tikus sawah takut petani pada anak kelompok B dapat meningkatkan karakter toleransi anak. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan persentase karakter toleransi anak dimulai dari data awal sampai dengan siklus ke II. Pada data awal anak yang mencapai target minimal karakter toleransi hanya 1 orang anak atau mencapai 8%. Pada siklus I jumlah anak yang mencapai target minimal karakter toleransi naik menjadi 6 orang anak atau mencapai 50%. Pada siklus II jumlah anak yang mencapai target minimal karakter toleransi naik lagi menjadi 10 orang anak atau mencapai 83%. Oleh karena itu, penelitian dihentikan pada siklus II karena dianggap sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 80%. Dengan demikian, penggunaan permainan modifikasi tikus sawah takut petani dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan karakter toleransi anak.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun