Mohon tunggu...
Yunita Handayani
Yunita Handayani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ibu yang bahagia :) www.yunita-handayani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rajutan di Senja Usia

15 Juni 2011   09:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Eyang telah sangat mengenalnya. Bahkan jauh sebelum mengenal mendiang Eyang Kakungmu.... Dia kekasih Eyang sejak SMA.”

“Wah, CLBK....”

“Bukan Kanti..., bukan hanya CLBK.”

Aku agak terkejut juga Eyang mengenal istilah CLBK. Sekali lagi aku tahu, Eyangku rajin mengikuti perkembangan jaman dan gayanya bahasa dari mulut cucu-cucunya.

“Terus apa?”

“Lebih dari itu, usaha menepati sebuah janji.”

“Janji apa?”

“Janji bahwa kami akan bersama lagi bila kesempatan masih diberikan oleh Tuhan.”

“Maksudnya?”

Aku bertambah bingung dengan semua ini. Sepertinya ada suatu kisah rahasia yang belum terkuak bagiku. Eyang mengatur nafas, sepertinya dia siap mengutarakan sesuatu.

“Dulu kami sepasang kekasih yang saling mencintai. Sudah bertekad sehidup semati. Lulus kuliah dari UGM, dia telah mempersiapkan segala sesuatu untuk melamar Eyang. Belum sampai lamaran disampaikan, keluarga Eyang sudah melarang kami saling bertemu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun