Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

BPJS Kesehatan, MUI dan Kontrol Media

1 Agustus 2015   23:13 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:53 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih pemirsa disuguhi tayangan dengan berita yang objektif dan meliputi penjelasan dari kedua belah pihak (cover both stories), sayangnya informasi yang disampaikan cenderung membela satu pihak dan menyalahkan pihak lainnya. Ada yang membela MUI dan lantas menyudutkan BPJS Kesehatan, begitu pula sebaliknya. Jikalau sudah begini, bias konfirmasi berupa efek Halo akan semakin membesar nilai sensasinya karena masyarakat pasti sudah memiliki kesan tertentu kepada kedua stasiun televisi swasta nasional tersebut.

 

Ikhsan, narasumber dari BPJS Kesehatan yang merupakan Kepala Grup Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga (Dokpri)

 

Diskusi Berisi Esensi

Jujur, saya salut dengan ketenangan sikap dan kesantunan perilaku yang telah ditunjukkan oleh segenap jajaran BPJS Kesehatan melalui media massa dalam menanggapi fatwa MUI terbaru tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mereka kelola selama ini. Sejak fatwa haramnya program JKN dari BPJS Kesehatan beredar luas di kalangan umum, berdasarkan pengalaman saya dalam mengikuti perkembangan beritanya melalui media massa, saya belum mendapati pihak BPJS Kesehatan menanggapinya dengan emosi yang meledak-ledak.

 

Bisa jadi karena pihak BPJS Kesehatan telah menyadari bahwa media bersama para timnya sangat efektif dan efisien peran serta fungsinya sebagai penyeimbang dan pengontrol informasi yang beredar di kalangan masyarakat luas. Hal ini terbukti dari paparan Pak Ikhsan saat Nangkring BPJS yang menyatakan bahwa dari target tingkat kesadaran (awareness) masyarakat sebesar 65% tentang adanya program JKN, ternyata melampaui target hingga mencapai 95%.

 

Program JKN dari BPJS yang dimulai sejak 1 Januari 2014 memang terjadi pada periode ketika arus informasi begitu mudahnya diakses masyarakat umum via media massa dalam format cetak dan digital serta media sosial. Munculnya blog yang diisi para jurnalis warga juga turut membantu proses distribusi informasi yang berimbang, obyektif, dan inspiratif tentang program JKN, termasuk dari para Kompasianer.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun