"Pak Ustad, kita tidak bisa diam saja. Saya punya teman-teman di kota yang bisa membantu kita menyuarakan ketidakadilan ini. Kita bisa melaporkan ke media dan lembaga hukum," kata Aji dengan semangat.
Pak Ustad Hadi merasa ada harapan baru. Bersama Aji dan para pemuda desa, mereka mulai mengumpulkan bukti-bukti korupsi dan penyelewengan yang dilakukan oleh Pak Kades. Mereka melaporkan kasus ini ke media dan lembaga anti-korupsi.
Tidak lama kemudian, berita tentang ketidakadilan di Desa Sukamaju menjadi sorotan. Media massa memberitakan dengan gencar, menyoroti tindakan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Pak Kades. Dukungan dari berbagai pihak mulai mengalir, dan tekanan dari masyarakat semakin besar.
Akhirnya, pemerintah turun tangan dan mengusut kasus ini. Pak Kades ditangkap dan dijatuhi hukuman atas kejahatan yang dilakukannya. Tanah-tanah yang dirampas dikembalikan kepada pemiliknya, dan proyek-proyek desa dilaksanakan dengan transparansi.
Desa Sukamaju kembali damai. Penduduk merasa lega dan bersyukur karena keadilan akhirnya tegak. Masjid tua di tengah desa kembali menjadi tempat berkumpul dan bermusyawarah, di bawah bimbingan Pak Ustad Hadi yang tak pernah lelah menyuarakan kebaikan dan keadilan.
Pak Ustad Hadi berdiri di depan jamaah pada suatu Jumat, menyampaikan khutbah dengan penuh semangat. "Saudara-saudaraku, ketidakadilan tidak boleh dibiarkan. Kita harus berani melawan dan memperjuangkan hak kita. Dengan kerja sama dan keberanian, kita bisa mengubah keadaan."
Aji yang duduk di barisan depan mengangguk setuju. Ia merasa bangga telah menjadi bagian dari perjuangan ini. Desa Sukamaju telah mengajarkan padanya bahwa keadilan dan kebenaran harus selalu ditegakkan, dan bahwa perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil.
Desa Sukamaju mungkin tidak lagi sesederhana dulu, tetapi semangat kebersamaan dan keadilan telah tumbuh subur di hati setiap penduduknya. Mereka belajar bahwa melawan ketidakadilan adalah tanggung jawab bersama, dan bahwa keadilan adalah hak setiap orang, tidak peduli seberapa kuat pihak yang menindas.
Melalui perjuangan mereka, Desa Sukamaju menjadi simbol harapan dan keberanian, menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi ketidakadilan.
Meski keadilan sudah ditegakkan dan Pak Kades yang korup telah ditangkap, perjalanan Desa Sukamaju untuk pulih sepenuhnya masih panjang. Penduduk desa harus bekerja keras untuk membangun kembali apa yang telah dirampas dari mereka. Namun, semangat kebersamaan dan solidaritas yang tumbuh selama perjuangan melawan ketidakadilan memberi mereka kekuatan dan harapan baru.
Pak Ustad Hadi terus memimpin dan memberikan arahan kepada penduduk. Setiap minggu, ia mengadakan pertemuan di masjid untuk mendiskusikan rencana pembangunan desa dan cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan warga.