Setelah putus hubungan dengan kami, beberapa kali mereka harus berurusan dengan rumah sakit. Pertama kali masuk rumah sakit, tepatnya sekitar dua tahunan sebelumnya, si ibu mengatakan kepada semua tetangga bahwa Tita menjalani operasi usus buntu. Akan tetapi, aku tidak percaya. Aku curiga! Intuisiku berkata lain!
Kurasa  ada gelagat yang tidak beres melihat kedekatannya dengan sang pacar. Kupikir, pasti ada sesuatu di balik itu. Benar saja!
***
"Mbak Endah, ya? Waaahh, lama banget tidak bertemu!" sapaku pada kepala ruang di suatu sore jam besuk.
"Haiii ... iya, lama banget! Siapa yang sakit?" selidiknya.
"Anu ... sebenarnya pasien sudah pulang, kayaknya, maaf. Anak angkatku, mantan siswa Mas Tris, suami Mbak, diopname di sini. Katanya usus buntu!"
"Ha? Usus buntu? Ya, bukan di ruang ini!" elaknya.
"Nah, itulah! Makanya aku curiga. Kata tetangga di ruangan ini. Kayaknya bukan usus buntu, deh!" dalihku.
"Siapa?"
Setelah kusebut nama, temanku si bidan kepala ruang segera menyeretku agak menjauh. Dikemukakanlah bahwa pasien hamil di luar kandungan. Deg! Apa yang selama ini kutakutkan terjadi juga. Bersyukur aku bertemu sumber informasi akurat! Tita hamil tanpa dinikahi? Duh ....
***