Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Abai dan Lalai hingga Pucuk Terkulai?

2 Desember 2024   02:57 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah putus hubungan dengan kami, beberapa kali mereka harus berurusan dengan rumah sakit. Pertama kali masuk rumah sakit, tepatnya sekitar dua tahunan sebelumnya, si ibu mengatakan kepada semua tetangga bahwa Tita menjalani operasi usus buntu. Akan tetapi, aku tidak percaya. Aku curiga! Intuisiku berkata lain!

Kurasa  ada gelagat yang tidak beres melihat kedekatannya dengan sang pacar. Kupikir, pasti ada sesuatu di balik itu. Benar saja!

***

"Mbak Endah, ya? Waaahh, lama banget tidak bertemu!" sapaku pada kepala ruang di suatu sore jam besuk.

"Haiii ... iya, lama banget! Siapa yang sakit?" selidiknya.

"Anu ... sebenarnya pasien sudah pulang, kayaknya, maaf. Anak angkatku, mantan siswa Mas Tris, suami Mbak, diopname di sini. Katanya usus buntu!"

"Ha? Usus buntu? Ya, bukan di ruang ini!" elaknya.

"Nah, itulah! Makanya aku curiga. Kata tetangga di ruangan ini. Kayaknya bukan usus buntu, deh!" dalihku.

"Siapa?"

Setelah kusebut nama, temanku si bidan kepala ruang segera menyeretku agak menjauh. Dikemukakanlah bahwa pasien hamil di luar kandungan. Deg! Apa yang selama ini kutakutkan terjadi juga. Bersyukur aku bertemu sumber informasi akurat! Tita hamil tanpa dinikahi? Duh ....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun