Terakhir, kesimpulan
Saya suka cerpen ini. Butuh jam terbang, butuh pengalaman, butuh kekonsistenan, butuh, butuh, butuh yang lain.. sebagai apresiasi saya beri seratus sebanyak tiga emoticon
Satu lagi terlewat Uti, keunggulan cerpen Uti adalah skala jangkauannya. All Ages can read this short story, benar2 sudah diramu. Hehehe
***
2. Review CerpenÂ
Judul Cerpen: "Gelegar Halilintar Menampar Rembulan"
Karya: Ninik Sirtufi Rahayu
Pereview Mas Dika
Selayang pandang memasuki lorong Cerpen
Sesuatu yang telah menjadi biasa. Biasanya akan terasa biasa, tak menimbulkan simpul-simpul getar, cukup 60-100 DPM kiranya jantung memompa darah. Lain terasa, dengan cerpen ini saat kumencernanya masuk telah mata, terbaca di hati. Sejak membaca cerpen Uti, Minggu lalu saya telah jatuh hati.
Dan khusus cerpen kali ini, Pertemuan/pembukaan suatu karya adalah cermin bagi calon pembaca apakah akan memutuskan untuk membaca dan jika sudah menjadi pembaca apakah ia akan bertahan lama sekali nongkrong di tepi dermaga suatu karya. Uti kali ini, melakukan perkembangan baru, dengan memberi kesan, pemantik, dan rasa penasaran.