Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Belajar dari Sudut Pandang Sahabat

16 November 2024   14:11 Diperbarui: 16 November 2024   14:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lagi, lagi dan lagi, Uti. Selalu mengawali kebermulaan dengan sesuatu yang "duarrrrrrr" merujuk pada calon pembaca sudah dibuat larut sejak paragraf pertama. Bagaimana tidak, dengan sangat pintar Uti, angkat ide pokok tentang kebebasan. Saya suka, saya beri .

Kebebasan adalah sesuatu yang diperjuangkan

Nugi, anak semata wayangnya yang ia nanti dengan penuh perjuangan dan derasnya air mata (huhuhu). Uti, mengurai sudut pandang umumnya orang tua, bahwa anak sekolah haruslah menyesuaikan perilaku layaknya usia sekolah. Tapi, saya pikir ini adalah relatif. Kepada perangai dan siapa orang tua atau keluarga melaksanakan parenting.  

Menariknya adalah sejak awal paragraf, Melaju ke paragraf lain, Cerpen Uti, kaya akan pelajaran hidup. "Sesuatu yang kita perjuangkan kadang bukan membawa bahagia, malah menyusahkan alih-alih petaka" hehehe. , saya jadi belajar juga, secukupnya. secukupnya. secukupnya. semua akan melukai kita pada waktunya. Jika dengan secukupnya saja, maka mungkin luka kan bisa ditakar dan diberi penawar. Syukur-syukur bukan ular berbisa.


Penyebab Anak Nakal

Cerpen ini mengurai bahwa salah satunya adalah broken home, ekonomi terbawah. Membuat lingkungan dalam hal ruang dan waktu menjadi keras dan tidak adil pada anak yang harusnya belumlah pantas memasuki, membuka gembok gerbang kehidupan sesungguhnya.

Teman sekelas dan guru pengampu a.k.a Wali Murid

Merekalah yang sebanyaknya berdampak terhadap pribadi anak orang tua. saat lingkungannya tidak mendukung, malah intimidasi maka hancurlah sudah, jika mendukung akan membawa pada semangat tinggi belajar siswa. Uti, secara tak kasat mata ingin bilang, pilih-pilih itu wajib, jangan ngasal!

Anak lebih mendengarkan orang lain ketimbang orang tua

Ini pelajaran yang utama, saya yakin di masa lalu anggota disini pun merasakannya. Kalau dibilangin sama babeh, enyak, dah lah, masuk tenggorokan keluar di betis (eh). Uti, disini ingin sampaikan, biarin amat anak bandel,  biar lingkungan luar yang beri dia paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun