Bu Gabriella mengangguk-angguk. Setelah pembicaraan tersebut beliau sering mengunjungi restoran tempat Dinda bekerja. Beliau sangat senang berbincang dengan Dinda karena sejatinya merasa tertekan dalam kesepian. Sejak putra semata wayang meninggal tahun sebelumnya, suami bekerja di kota lain, beliau tinggal sendiri. Itulah sebabnya beliau senang berbincang dengan siapa pun.
Setelah mengetahui kondisi Dinda, beliau merasa ada keterikatan batin. Beliau tahu, Dinda pun merindukan kasih sayang orang tua dan keluarga. Sama dengan beliau sendiri.
Beliau tahu bagaimana harus mengobati sekaligus membunuh. Ya, mengobati kerinduan dan membunuh kesepian dapat dilakukan dengan berbincang bersama. Hal yang sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat.
"Jangan biarkan ruang di celah hatimu tak berpenghuni. Izinkan ada hati yang memasuki untuk merasuki. Izinkan ada yang menyemai kasih dan menuai damai," pesan singkatnya untuk Dinda. Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H