Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Biarkan Tak Berpenghuni

11 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   11:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas, kita harus menabung untuk pulang ke tanah air, 'kan?" ujar Dinda.

"Hmm, ... jangan terlalu kau pikirkan. Kalau tidak bisa pulang pun, jangan membuatmu kecewa. Yang penting kita baik-baik dan sehat-sehat saja! Jaga kesehatan, maksudku!"

"I-iya!"

Dinda tahu. Biaya pulang ke tanah air tentulah sangat besar. Sementara, ia belum bisa membantu menghasilkan pemasukan. Hanya Hertadi sendiri yang banting tulang untuk keluarga. Dinda berencana, jika Tata telah usia sekolah, ia akan bekerja.

Setahun, dua tahun, tanpa terasa kini Tata sudah saatnya bersekolah. Dinda mulai bisa meninggalkan kesibukan rumah tangga. Ia melamar pekerjaan di restoran tidak jauh dari rumahnya. Syukurlah, nasib baik berpihak kepadanya. Apalagi dari segi bahasa pun, Dinda sudah lancar. Sudah tujuh tahun berada di lingkungan keluarga Jerman, Dinda pun sudah paham adat-istiadat dan bahasanya.

Suatu saat seorang ibu paruh baya mengajaknya mengobrol sambil berbelanja beberapa kudapan di restoran tempatnya bekerja.

"Mein name ist Gabriella. Wie heiBen Sie?"  ibu itu memperkenalkan dirinya  kepada Dinda.  

"Ich heiBe Dinda!" jawab Dinda.

Selanjutnya, beliau menanyakan apakah Dinda masih sanggup memasak setiap hari.

"Ich koche taglich!" jawab Dinda.

"Wah, Dinda masih mempunyai waktu untuk memasak, ya?" tanya selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun