Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Biarkan Tak Berpenghuni

11 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   11:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bu Gabriella mengangguk-angguk. Setelah pembicaraan tersebut beliau sering mengunjungi restoran tempat Dinda bekerja. Beliau sangat senang berbincang dengan Dinda karena sejatinya merasa tertekan dalam kesepian. Sejak putra semata wayang meninggal tahun sebelumnya, suami bekerja di kota lain, beliau tinggal sendiri. Itulah sebabnya beliau senang berbincang dengan siapa pun.

Setelah mengetahui kondisi Dinda, beliau merasa ada keterikatan batin. Beliau tahu, Dinda pun merindukan kasih sayang orang tua dan keluarga. Sama dengan beliau sendiri.

Beliau tahu bagaimana harus mengobati sekaligus membunuh. Ya, mengobati kerinduan dan membunuh kesepian dapat dilakukan dengan berbincang bersama. Hal yang sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat.

"Jangan biarkan ruang di celah hatimu tak berpenghuni. Izinkan ada hati yang memasuki untuk merasuki. Izinkan ada yang menyemai kasih dan menuai damai," pesan singkatnya untuk Dinda.  

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun