Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Biarkan Tak Berpenghuni

11 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   11:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Suami dan anak saya meminta sayur fresh setiap hari!" dalihnya.

"Hmm, apakah kamu suka tinggal di Jerman?"

"Hmm, ... kalau tidak suka, pasti saya sudah kembali ke Indonesia, dong!" Dinda tersenyum menanggapinya.

"Oh, iya juga, ya! Hal apa yang membuatmu suka dan apa pula yang membuatmu berduka?"

"Ya, jujur ... saya suka sekali karena kota kecil kita ini bersih sekali. Lingkungan begitu asri, apalagi di musim semi. Banyak jenis bunga yang tidak pernah saya jumpai di negara saya. Semuanya terasa indah!" jawab Dinda sambil tersenyum.

"Hmm, ... aku senang mendengarnya. Lalu, ... yang membuatmu tidak suka?"

"Saat berada di sini, saya kehilangan anggota keluarga yang meninggal dunia. Saya terpaksa tidak bisa hadir karena beberapa kendala. Itu sangat menyedihkan! Saya hanya sempat ber-video call dengan keluarga dan melihat prosesi pemakaman mereka secara life di handphone saja. Sungguh sangat menyedihkan!"

Tetiba air matanya jatuh meleleh satu demi satu.

"Oh, maafkan saya, Dinda! Maafkan jika pertanyaan saya sangat mengusik hatimu!"

"Iya, tidak mengapa. Kebetulan memang saya kehilangan keluarga secara beruntun. Adik saya ketiga meninggal, saya tidak bisa hadir. Sebulan kemudian, adik kedua saya juga dipanggil Tuhan. Saya juga tidak bisa pulang!"

Sampai di sini air matanya kian deras. Sambil terisak-isak, ia melanjutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun