Saat berada di klinik tersebut, datang Bama bersama teman-teman untuk meminta maaf. Dianing tersenyum manis dan mengatakan dengan lembut bahwa ia telah memaafkan.
Sejak saat itu, Dianing terpikat oleh keberadaan sosok Bama. Ia telah jatuh hati dan rupanya tidak bertepuk sebelah tangan.
"Love will wrap each moment warm around it and wear a gentle smile upon its face."Â Cinta akan membungkus setiap momen hangat di sekitarnya dan memakai senyum lembut di wajah. Dunia terasa begitu indah bagi mereka!
Kedua sejoli sering bermain bersama. Kalau bukan Bama yang berkunjung ke rumah kekasih dengan berbagai alasan, Dianinglah yang datang ke rumah sang pujaan hati. Biasanya Dianing sambil membawa galah untuk mencari bekicot. Khususnya  di Minggu pagi karena keluarganya beternak unggas pemangsa bekicot.
Hati Dianing berbunga-bunga saat bertemu dan bersama-sama dengan Bama. Mereka bercanda dengan riang sambil berburu bekicot. Pernah suatu ketika mereka berdua terjatuh gegara terpeleset pelepah pisang busuk. Bama membantu menjolok bekicot yang menempel pelepah atas  pohon pisang, Dianing berada di bawah mengambili bekicot yang terjatuh.
Akan tetapi, mereka terpeleset bersamaan. Rupanya, pokok pohon pisang yang mereka injak sudah terlalu lunak dan licin. Nah, ternyata mereka terjatuh bertumpuk, berhimpitan! Beruntungnya  tidak seorang teman pun tahu. Saat Dianing berada tepat di atas badan Bama, darah berdesir memanas di sekujur raga. Bama refleks merangkul. Terdengarlah dengus napas memburu.
Sejenak mereka terlena dan ketika sadar buru-buru segera berdiri membersihkan kotoran di badan. Sorot netra  saling bertabrakan. Bersirobok. Salah tingkah. Mereka pun tersipu malu!
Jantung Dianing seolah kembali berlompatan saat memori itu melintas dalam angan.
"Ah, ... jatuh cinta, berjuta rasanya!" disenandungkannya sambil tersenyum tipis.
Sejak terjatuh berdua, Bama sering menggenggam tangannya. Meski  sejenak, terasa cukup menenangkan. Apalagi sambil  menatap manik netra dengan tersenyum.
"Hmmm, rasanya dunia berhenti berputar!" gumam tersipu mengingatnya. Â