Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Hujan Tiba

24 Agustus 2024   07:32 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat kubilang, "Kenapa kau bersikap begitu? Mana ada teman yang merampas seenaknya saja makanan  bukan miliknya?"

Akan tetapi, Goldy  si ikan mas justru tidak mengakui Ramiu sebagai teman dan malah mengejeknya.

"Aku tidak mau berteman dengan ikan gurame jelek seperti Ramiu, hahaha! Apa peduliku pada kalian?"

Setelah  itu, Goldy  pergi meninggalkan kami berdua begitu saja. Ramiu sempat berkecil hati dan menganggap sudah sewajarnya ikan jelek seperti dirinya diperlakukan seperti itu.

 "Semua makhluk hidup patut untuk diperlakukan dengan baik. Semua makhluk layak berbahagia, Kawan! Apalagi  ikan gurame baik hati seperti dirimu ini, Ramiu!" hiburku.

Mendengar penjelasanku, Ramiu merasa membaik. Selanjutnya, kami berdua mulai mengumpulkan makanan lagi untuk menggantikan persediaan makanan  yang telah kosong.

Sore hari telah tiba. Air  sungai saat itu memantulkan cahaya jingga kemerahan dari matahari yang akan terbenam.

"Hmmm ... indah nian swastamita yang begitu memesona!" gumamku.

"Apa katamu, Koisan?" Swas ...,"

"Swastamita, Ramiu. Indah, bukan? Semuanya jadi berwarna jingga!"

"Ohh ... swastamita, ya. Bagus banget. Nama itu sesuai dengan kondisinya ... sama-sama indah!" seru gurame sambil menyembulkan muka ke permukaan air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun