Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Hujan Tiba

24 Agustus 2024   07:32 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Wah, untung saja kamu masih selamat. Namaku Ramiu, salam kenal."
  

"Aku sepertinya mulai kelaparan. Ramiu, kamu tahu di mana aku bisa mendapat makanan?" tanyaku padanya.
 

"Oh, kalau begitu mampir saja ke sarangku. Aku bisa memberimu beberapa makanan, tapi tidak  banyak," jawab Ramiu.

"Tidak apa-apa, malah aku bersyukur bisa mendapat tawaran makanan darimu. Terima kasih," ujarku dengan wajah berseri.

"Sama-sama, kalau begitu ikuti aku," kata Ramiu.
 

Lalu, kami berdua berenang menuju sarang Ramiu. Sarang itu agak jauh. Menjorok masuk ke dalam, lebih sepi dari tempat pertemuan tadi. Arusnya tenang, airnya jernih sekali.

Di sepanjang perjalanan, terlihat beberapa tumbuhan seperti lumut, lotus, dan lainnya menghiasi sungai. Ya, bukan lagi di telaga, melainkan menuju anak sungai. Sementara, ikan lainnya juga tampak sedang berenang ke sana kemari walau tidak banyak.
Ada juga ranting kayu tenggelam, daun-daun kering mengambang, bebatuan menonjol sampai ke permukaan. Airnya bukan hanya jernih, melainkan juga sangat segar. Aliran  sungai pun tidak terlalu kencang. Hmmm, senangnya.

 Sampailah kami berdua di sarang Ramiu. Rupanya, sarang itu adalah celah di antara bebatuan. Lubang celah cukup besar untuk Ramiu keluar masuk.

Setelah menunggu,  Ramiu yang berada di dalam untuk mengambil makanan, kembali keluar. Ia menggunakan sebuah wadah plastik kecil untuk menampung jentik nyamuk dan kutu air yang ia kumpulkan.

"Makanannya mungkin akan menyebar ke mana-mana setelah tutupnya kubuka, Kawan! Kamu  siap-siap menangkapnya, ya!"  

Hebat juga Ramiu si ikan gurame bisa membuka dan menutup wadah plastik seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun