Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 15)

18 Agustus 2024   06:44 Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayooo .... Siapa yang belum siap? Segera turun Klana! Itu kendaraan sudah siap!" teriak sang bunda memanggil sulung yang biasanya agak lelet kalau hendak berangkat sekolah pagi hari.

Baik Lani maupun Lina sudah siap. Bekal berupa burger home made ala-ala pun sudah ditenteng di tempat bekal masing-masing. Bi Imah buru-buru menyerahkan tiga botol sari jeruk manis kepada anak-anak. Tinggal Klana yang belum turun dari kamar.

Raut muka Lani agak mendung, sementara Lina sebaliknya. Lina tampak sangat riang karena sudah memperoleh izin dari sang bunda hendak langsung ke rumah les yang masih dirahasiakannya.

"Bund, uang les dan uang bahan Lina ambil dari tabungan dulu, ya. Besok atau lusa Bunda ganti, ya!" bisik Lina saat mendekati sang bunda hendak berpamitan.

"Beres ... kamu tinggal bilang saja habis berapa. Dirinci rapi, ya!" jawab bundanya pelan dan lirih.

Namun, tak urung Lani cukup mendengar perbincangan bungsu itu. Hatinya makin bergelora, "Hah? Lina minta uang bahan? Memang ada acara apa tuh ragil!" batinnya.

"Hmmm ... mereka main rahasia-rahasiaan segala, sih!" gumamnya lirih sekali.

"Ada yang tertinggalkah, Kak?" selidik si bungsu saat melihat mulut Lani komat-kamit.

"Emm, ... nggak kok! Ayo segera berangkat!" ajaknya agak sewot.

"Kok, kurasa ada yang aneh, ya! Kak Lani kenapa, ya?" batin Lina keheranan melihat sikap dan tutur Lani yang sepertinya sewot atau sedikit kesal begitu.

"Hmmm, ya sudahlah! Kak Lani memang orang aneh!" pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun