"Ada. Seorang ibu paruh baya yang selalu mengantar makanan buat saya!" jawabnya santai.
"Ayo Dik, maaf ... nasinya berwarna kuning, ya ... hehehe!"
"Ini menu istimewa, Mas. Karena jujur, tidak pernah kami temukan di rumah!" Â
"Iya, benar. Ini spesial banget!"
"Aku tahu, kok. Pasti akan ada tamu. Makanya, kuminta porsi banyak sejak pesan kemarin!"
"Kok bisa tahu, Mas?" selidik Bagus.
"Hehe ... ada suara burung prenjak yang mewartakan akan adanya tamu datang!"
"Wuah, hebat!" seru Lani.
"Nah, ayo segera dicicip. Jangan kebanyakan cerita, kasihan tu cacing di perut sudah protes! Hehe ...," tutur si empunya rumah sambil menuangkan nasi jagung ke piring dua tamunya.
"Segini cukup?"
Kedua remaja itu mengangguk bersamaan.