Setelah setengah jam menikmati menu ala desa, ketiganya kembali ke ruang lukis. Lani bertanya-tanya apa saja yang dibutuhkan sebagai bahan praktik melukis.
"Jangan khawatir, semua ada di sini. Adik tinggal berkonsentrasi saja menuangkan apa yang ingin digambar. Lihat saja dulu, jangan memutuskan apa-apa. Setelah beberapa kali melihat, pasti akan muncul sendiri kok. Hanya bermain-main saja, boleh banget. Jadi, jangan terbeban kalau ke sini harus ikut melukis. Nggak! Nggak begitu konsepnya!" tutur Mas Sukri kalem.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H