Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Silent of Love (Part 3)

12 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Coba, seandainya budemu tidak mengizinkan Bunda menikah dengan Ayah, bukankah kalian tidak terlahir di dunia ini? Maka, bagaimana pun kondisinya, tetap kita harus mensyukuri. Jika Ayah bukan milik kita seutuhnya, itu pun harus kita maklumi dan terima dengan lapang dada. Bukankah begitu, Nak?"

"Iya, Bund. Terima kasih. Sekarang Lina paham bahwa tak elok menggerutu gegara kekurangan yang Lina miliki!"

"Baiklah, Nak. Sebaiknya, segera banting stir untuk segera mengatasi masalah. Kalau kau merasa memiliki kekurangan, segeralah mencari kelebihanmu. Misalnya, kok kulitmu hitam manis? Apakah bisa diatasi dengan pemutih? Atau harus memiliki keterampilan untuk berdandan sehingga bisa menyembunyikan warna kulit yang kauanggap kurang tadi. Siapa tahu kelak kau justru memiliki pabrik skincare sendiri, Nak! Nah, cari dan tanya pada dirimu sendiri, kau ingin pandai dalam hal apa? Rias? Modeling? Atau apa? Bunda akan selalu mengupayakan biayanya jika kau ingin kursus. Bagaimana?"

"Ohh, iya juga, sih Bund. Nanti coba Lina pikirkan dulu, apa yang bisa dan Lina suka untuk belajar lebih dalam dan lebih jauh, ya!" janjinya.

"Eh, Bunda jadi ingat. Saat Bunda remaja ada loh lagu hits yang penggalan liriknya begini ... 'hitam manis, hitam manis. Si hitam manis, pandang tak jemu, pandang tak jemu'. Nah, ini artinya, kita yang berkulit hitam manis membuat orang yang memandang tidak jemu-jemu. Bukankah ini kelebihan dari kulit hitam kita, Nak?"  kata sang bunda sambil menirukan menyanyikan penggal lagu tersebut.

"Oh, Bunda ternyata piawai menyanyi juga, ya ....!" puji Lina mendengar sang bunda menyanyi sepenggal lagu lama.

"Hahaha ... kau ada-ada saja, Nak!" tawa buunda membahana juga.

Demikianlah keseruan antara putri bungsu dengan bundanya suatu saat. Semangat yang ditularkan sang bunda membuat si bungsu berbenah diri dan mencoba melepas insecure-nya perlahan-lahan. Perlu waktu memang! Setidaknya, ulasan dan nasihat sang bunda membuka wawasan dan cakrawala pikir si remaja menuju kedewasaannya.

***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun