Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 22)

4 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 4 Juli 2024   17:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Sudah hampir tujuh bulan dia!" ujar Krishna lembut.

Tetiba Anye melingkarkan tangan ke leher Krishna dan mendekatkan mukanya dengan sang dokter. Mendadak sang dokter pun tergagap.

"Anye ...," keluh Krishna. "Apa yang kamu inginkan?" tuturnya gemetar.

"Hmmm," jawab Anye tersenyum.

"Apa kamu mau upacara tujuh bulanan?"

Anye menggeleng perlahan sambil menatap manik netra sang dokter.

"Waduhhh," keluh sang dokter di dalam hatinya. "Hmm ... akan kulakukan apa pun demi kesembuhanmu, Anye!"

Tatapan nanar itu tembus jauh ke dalam hati Krishna. Sejuta pesona itu meluruhkan hatinya, "Kasihan kamu, Anye ... anak yang di dalam rahimmu semoga sehat hingga lahiran! Amin," bisik Krishna tergagap salah tingkah.

"Jaluuuu," lirih Anye menyebut nama suaminya meski yang ada di hadapannya adalah Krishna.

Krishna pun melelehkan air mata haru. Dia  tak bisa berkata-kata. Linangan bening itu kian menderas menganak sungai.

Anye menyeka air mata itu sambil menggeleng perlahan, "Kamu jangan menangis, aku merindukanmu!" tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun