Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 22)

4 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 4 Juli 2024   17:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sementara bandara yang telah dikondisikan itu pun telah siap menerima kehadiran pesawat yang hendak mendarat. Pesawat berhasil menukik turun dan mendarat dengan mulus tanpa membuat sang penumpang bergolak. Sedikit terlonjak, tetapi akhirnya tuas hand rem yang bergerak mendesak pun bisa diterima dengan bijak. Tidak ditolak! Itulah pendaratan perdana yang menghablurkan isi bagasi secara luar biasa. Misi penerbangan pun berhasil membawanya ke permukaan bulan!

Anye tersenyum sendiri. Krishna yang berada di samping kirinya sedang membelai telapak tangan kanan Anye. Tetiba Anye merespons, berpaling mengarahkan netra dan dengan tatapan manja yang meluluhlantakkan hati Krishna.

"Ouwh my God!" keluh hati Krishna, "Tatap mata jeli Anye ini mengundang pesona! Salahkah kalau aku bisa saja jatuh hati padanya?"

Terbawa emosi, Krishna pun mengelus rambut Anye yang telah disisir dan disanggul oleh Suster Sri sehingga leher jenjang mulus Anye tampak nyata.  Anye pun tetiba menyandarkan kepala ke bahu Krishna dengan manja dan sungguh membuat hatinya sangat tersayat dan trenyuh.

"Jangan tinggalkan aku, Mas!" lirih Anye.

Sontak Krishna kaget. Rupanya tahap-tahap awal pemulihan sudah hampir tiba. Semoga perjuangan yang dilakukannya memperoleh hasil nyata.

"Ya, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Anye!" sambut Krishna dengan sangat lembut.

"Janji, ya!" rajuk Anye sambil mengajak mengaitkan kelingking sebagaimana kanak-kanak berjanji setia.

Hati Krishna bagai diaduk-aduk, secara spontan tangannya mengelus perut yang membukit dan menunjukkan gerakan berirama.

"Geliiiii," lirih Anye merasakan desakan-desakan halus sehingga perutnya bergelombang ria.

"Iya, Anye ... putramu lincah sekali! Sebentar lagi kamu akan menjadi ibu!" bisik Krishna masih dalam batas wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun