Tetiba, Anye menggelinjang geli karena Jalu mengusilinya. Dia menggeserkan dagu sarat anakan rambut yang belum sempat dicukur itu ke arah tengkuk dan leher jenjang sang primadona dari arah belakang.
"Auww ...," lirihnya.
Hasrat kerinduan yang telah menggumpal menjadi kristal itu makin kental. Kian menggelegak kala terhirup aroma khas peluh sang gadis yang menjadi candu bagi si pemuda perkasa. Pemuda idaman gadis sekampus yang kini kuat merengkuh raga sang kekasih. Spontan mereka berdua langsung terlena oleh situasi mendukung. Dengan  iringan instrumentalia alami, kicau kukila di luar jendela.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!