Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - menulis itu bikin kuat daya ingat

Menulis yang bisa ditulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Twin Dreams

16 Juni 2024   23:53 Diperbarui: 17 Juni 2024   00:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

The Twin Dreams 

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Tropi yang di tangannya ikut basah karena tirta netra yang jatuh tak terbendung. Ya, Deo terharu ketika diminta naik panggung kehormatan. Namanya  disebut sebagai juara satu lomba cukup bergengsi di daerahnya itu. Sungguh, Tuhan telah mengangkat nama dan martabatnya lewat teman-teman yang memberikan kesempatan emas untuk mengikuti ajang kreativitas tersebut.

Flash back on.

Dua bulan lalu, si kembar Lintang dan Bintang mendatanginya tergopoh-gopoh. Dua kembar yang tampan, pintar, dan baik hati itu adalah putra salah satu orang terpandang di daerahnya. Keduanya sangat respek melihat Deo yang masih kecil harus banting tulang membantu orang tuanya mencari nafkah. Anak sekecil itu sudah harus meninggalkan dunia bermain karena membantu ayah dan ibunya, terutama mengambil air yang lumayan jauh dari rumah.

Secara tidak sengaja si kembar mengetahui rutinitas Deo ketika diminta gurunya meneliti kondisi air di daerahnya. Mereka berdua bertemu dengan Deo yang sedang memikul dua jerigen air pulang pergi dengan mengambil air di belik, sebutan mata air di daerah perbukitan kampung sebelah.

Kembar sangat heran sekaligus kagum. Ketika mereka berdua tidak pernah memikirkan sulitnya mencari air karena di rumah tersedia saluran PDAM, ternyata ada teman sebaya yang harus bercucuran keringat mencarinya. Maka sesampai di rumah, sambil menyelesaikan laporan tugas, mereka membicarakan bagaimana cara menolong si kecil Deo.

"Bin, kan dua bulan lagi ada ajang lomba marathon menempuh jarak lima kilometer, nih!" bisik Lintang sambil membereskan tugas.

"Hmm ... iya, terusss ...!" jawab Bintang melanjutkan mencari referensi untuk melengkapi tugas  mereka.

"Maksudku, bagaimana kalau kita mengikutkan Deo?" Lintang melanjutkan sambil mencolek lengan Bintang agar menoleh ke arahnya.

"Kan lomba itu untuk kelas 5 dan 6 Lin? Bagaimana bisa ... sementara Deo masih kelas 4 loh!" dalih Bintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun