"Baiklah!" sambut Pak Darman mengatupkan kedua telapak tangan di dadanya.
"Ya, Â saya mendukungmu, Nak!" sambut Pak Tejo pula.
*** Â
"Pa ... Lintang mau bicara sama Papa!" bisiknya ketika dilihatnya sang ayah agak santai di suatu sore.
"Bintang juga, Pah!" imbuhnya.
"Baiklah ... ada apa kok tumben dua pengeran Papa serius, nih!"
"Bagini ... uang jajan Lintang, mau Lintang minta selama setahun ke depan, Lintang minta sekaligus!"
"Loh ... mana bisa begitu?" sergah sang Papa.
"Ya, Pa ... Bintang juga mau seperti itu. Jadi, kami berdua tidak akan meminta uang jajan harian, tetapi mau kami minta sekaligus supaya bisa kami gunakan untuk sesuatu tujuan!"
"Hah? Kalian apa-apaan sih ... mau main politik dengan Papa, ya!" raut muka sang Papa melucu sehingga tak urung keduanya sewot.
"Loh ... kok kalian sewot, sih. Memangnya ada apa? Ngomong jujur sajalah biar Papa tidak bingung dan menuduh yang enggak-enggak!" lanjut sang Papa serius.