Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gertak Buaya

4 Juni 2024   12:43 Diperbarui: 4 Juni 2024   13:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah kalian menyingkir mencari area lain, buaya!" seru burung Gagak mengitari atas sungai.

"Saya rasa pertemuan mendadak ini cukup sekian. Para hewan boleh meninggalkan tempat. Jangan segan untuk melaporkan hal-hal yang membuat kurang nyaman demi kerukunan, kekerabatan, dan ketenangan hidup kita!

"Jangan pergi dulu. Ketahuilah aku masih marah!"

"Jangan mudah marah, tampunglah kritik meskipun pedas. Kritik sangat berguna untuk memperbaiki diri!" saran Kuda yang terkenal bijaksana.

"Sudah ... sudah ... bubaaaarrr!" teriak Singa masih emosi tinggi.

Tanpa  dikomando para binatang  meninggalkan area. Dibiarkannya Pak Singa yang mengaum meraung-raung. Rapat mendadak bubar tanpa kesimpulan. Rapat darurat sebab Pak Singa marah-marah.

Burung hantu yang masih mengantuk pun menguap, "Hmmm, kalau emosi jangan sampai matahari tenggelam, ya. Cukup setengah hari saja, ya Pak Singa!" pesannya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun