"Nah, itulah yang harus kita lakukan. Istri harus nurut kata suami, 'kan Dok?" kata Pambudi juga.
Dokter Lusi hanya tertawa mendengar kata Pambudi.
Sesampai di rumah, "Nok. Aku mencintaimu, sangat! Kali ini tolong jaga buah hati kita. Aku tidak mau kamu kenapa-napa. Maka, kamu harus nurut aku!"
"Eh he he ... bagaimana bisa, Mas? Pekerjaan lagi banyak-banyaknya!"
"Tidak, Nok! Bukankah kamu ingin hamil? Nah, kini Tuhan memberimu kesempatan hamil, maka kamu harus mempertahankannya!"
"Iya, sih, Mas!"
"Nah, mulai hari ini aku akan pindah ke rumah ini, atau kamu harus pindah ke apartemenku? Sementara kita menikah siri dahulu, setelah perceraianmu beres kita atur pernikahan kita. Kita selamatkan dulu baby kita, bagaimana?"
"Ya, sudah. Aku nurut apa kata Mas saja!"
"Ok, baiklah!"
Jangan Bekerja Lagi
Hari itu juga, Pambudi menghubungi beberapa orang untuk menyaksikan pernikahan mereka. Orang tua belum dihubungi, tetapi ketika sudah beres mereka akan sowan ke rumah. Sore itu sekitar sepuluh orang, dihadiri Ketua RT, RW, dan beberapa tetangga dekat, Pambudi Abisatya Byakta resmi menikahi Nadya Ella Sulistyawati.