"Ya, Tuhan! Benar deh, Mas! Aku lupa. Sudah tiga bulan tamu bulananku tidak datang!"
"Nah, makanya kita harus cek ke dokter dulu, kemudian kita persiapkan secepatnya pernikahan kita!"
"Ayo, cepat ganti baju dulu. Kita mau ke dokter mana?" tanya Pambudi sabar. "Kuantar ke temanku saja, ya?"
Kali ini Nadya harus menurut saja apa kata Pambudi. Ke mana pun Pambudi membawanya, Nadya menurut sambil sesekali memegangi kepala dan perut yang terasa bagai diaduk-aduk.
"Selamat, Pak, Bu ... Ibu hamil, usia kandungan sudah sekitar 16 mingguan, atau empat bulan jalan. Nanti ketika usia kandungan sudah lima bulan, baru diketahui jenis kelaminnya. Maka, jangan keburu USG dulu. Tetapi karena usia Ibu sudah 29 tahun, maaf, saran saya, Ibu harus ekstra hati-hati menjaganya. Baiklah, saya akan memberikan vitamin agar kandungannya kuat!"
Pambudi memegangi tangan Nadya sambil menepuk-nepuk punggung tangan itu. Senyum keduanya mengembang sumringah.
"Terima kasih, Dokter!"
"Sama-sama. Oh, iya, sebaiknya aktivitas Ibu harus dikurangi agar tidak mengganggu perkembangan janin!"
"Baik, Dok. Istri saya biar resign saja. Biar saya saja yang bekerja!" kata Pambudi. Nadya pun memukul lengan Pambudi pelan.
"Eh, ... iya, benar harus begitu, 'kan Dokter?"
"Sebaiknya begitu!" kata Dokter.