Luthfi hanya tersenyum menyeringai, lalu ia menjawab
"tidak secepat itu mas, aku mengerti kegundahanmu.. Namun, banyak hal yang perlu mas juga tahu dalam hidupku. Aku tidak ingin kita terlibat dalam emosi sesaat, yang akhirnya menyesatkan kita. Pikirkanlah masak-masak mas. Mas boleh main kerumahku dan berbicara pada ayahku. Tapi selama itu, aku tidak akan menemuimu, Ayahku pemuka masjid, aku harap mas mau belajar banyak dan kembali ke jalanNYA. Sehingga aku mampu yakin bahwa aku memang layak untukmu dan juga Aldrin.."
Seusai pertemuan itu, aku berjuang demi cintaku yang hakiki yang jauh dari kepalsuan hidup yang telah menjajahku selama bertahun-tahun ini. Kumohon Luthfi yang terkasih, semoga janji ini mampu kuraih demi anakku dan demi Tuhanku yang selama ini hilang...
--NIK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H