"Oh ya, masyaAllah.. Waalaikumsalam, apa kabar mas?"
"al..alham..du..lillah, aku baik. Tapi saya butuh teman ngobrol sebetulnya, apa kamu bisa? maaf ya kalau aku lancang" ungkapan alhamdulillah yang tak pernah lagi keluar dari bibirnya, kini ia ucapkan lagi dengan terbata.
"maaf mas, tapi.."
"sebentar saja Fi, aku janji setelah itu aku nggak akan ganggu kamu lagi. Aku cuma lagi bimbang, butuh masukkan dari orang-orang yang netral"
"emm,, tapi saya harus izin dulu dengan calon suami saya mas.." ungkap Luthfi penuh kehati-hatian, dan hal tersebut sangat membuat Ken terpukul. Artinya, ia tidak bisa berharap lebih pada Luthfi.
"oke, kita ketemu di central park ya.."
"InsyaAllah mas.. Assalamualaikum"
"wa..walaikumsalam"
---
Undangan sudah ditangan, beberapa minggu lagi Luthfi wanita impiannya yang ia harapkan untuk menggantikan Zamila akan menikah dengan calon suaminya. Entah kenapa perasaan Ken begitu terpukul, ia sempat frustrasi dan mencari pelarian berupa kesenangan bersama Ellen. Ellen yang tak mengerti tentu saja sangat bahagia dan terbuka menanggapi sikap Ken, tanpa kepekaannya sebagai wanita apa yang terjadi dengan pria terdekatnya itu. Namun diambang ke putus asaan Ken, Hellen nyaris ingin diresmikan sebagai istri oleh Ken. Namun, Ken masih mencari cara yang terbaik untuk dirinya.
Diakhir pertemuannya yang terakhir dengan Luthfi, ia tak menyangka akan mendapatkan kabar yang sangat tak terduga.