SMA Sendai Ikuei Gakuen adalah salah satu SMA swasta terbesar di Jepang yang berusia sangat tua yaitu didirikan pada tahun 1905. SMA ini dikenal sebagai salah satu SMA swasta terfavorit dan bermutu yang banyak melahirkan atlit – atlit olah raga di Jepang. Hingga saat ini sukses meluluskan sekitar 70.000 siswa / wi.
Pelajaran substansi pengetahuan / hard skill menjadi fokus utama. Disamping memberikan perhatian dalam hal mendidik dan membantu membentuk sikap siswa / wi / soft skill. Sengaja ditata sedemikian disiplin guna membentuk manusia yang menyimpan integritas tinggi. Contohnya adalah kejujuran, kesatuan dan konsistensi dalam hal perasaan, pemikiran dan melakukan tindakan.
Kota Kyoto.
Pada zaman dahulu merupakan ibukota Jepang. Selanjutnya dipindahkan ke Tokyo sehingga banyak menyimpan tujuan wisata yang keren. Salah satu diantaranya adalah destinasi wisata kuliner khas warga Kyoto yaitu omen dan okonomiyaki. Rata – rata dalam setahun dikunjungi 30 juta lebih wisatawan mancanegara. Mereka dimanjakan oleh pusat – pusat perbelanjaan dan objek – objek wisata bersejarah.
Di kota inilah berdiri bangunan megah dari SMA Sendai Ikuei Gakuen. Berdekatan dengan Fushimi Inari Taisha merupakan sebuah kuil kuno yang berlokasi di lereng Gunung Inari. Kuil ini berfungsi sebagai media untuk memuja Dewa – Dewi Inari.
Oleh warga Jepang diyakini sebagai Dewa Kesuburan. Di sepanjang jalan tikus menuju bangunan utama, banyak ditemukan patung rubah yang merupakan simbol sebagai hewan pengantar Dewa Inari, dalam melakukan perjalanan mengelilingi dunia. Kuil ini kental bernuansa Jepang dengan menonjolkan warna – warna mencolok yaitu merah dan oranye. Sama seperti bangunan – bangunan di SMA Sendai Ikuei Gakuen.
Namaku Ana sedang duduk di kelas 2 SMA Sendai Ikuei Gakuen. Kami sekeluarga tinggal di Distrik Gion yang berdekatan dengan area sekolah. Distrik Gion merupakan pusat para Geisha bermukim.
Keberadaannya saat ini sudah mulai langka di seluruh Jepang. Banyak dijumpai jalan – jalan tikus yang digunakan sebagai tempat untuk bersenang – senang terutama pada waktu malam hari. Gion menggeliat dan terbangun ibarat mini sebuah kota metropolitan.
Dengan mudah menjumpai kedai – kedai yang menjajakan beragam sajian khas Jepang. Seperti mencicipi secangkir teh yang enak. Lalu jalan – jalan untuk menikmati sejarah Gion yang dikelilingi oleh hal – hal berbau klasik. Seperti bangunan rumah tua, bangunan kedai teh kuno, toko barang antik dan galeri seni.
Pada suatu hari, mengikuti acara Festival Gion Matsuri.
Ini adalah awal bulan Juli yaitu antara tanggal 17 atau 24. Banyak turis asing berkunjung ke Gion guna menyaksikan Festival Gion Matsuri yang sangat terkenal di mancanegara.
Sebelum acara dimulai, digelar pesta rakyat yaitu sejenis pasar malam yang dikenal dengan nama Yoiyama atau Yoiyoiyama yang sangat ramai dikunjungi.
Ada beragam atraksi dan pedagang kaki lima yang menjajakan ragam makanan khas Gion. Meskipun terlalu ramai, tetap saja terasa suasana malam yang sangat romantis.
Kental dengan latarbelakang pemandangan bangunan tua dengan ciri khasnya yaitu pintu – pintu koshido / menyerupai pagar. Menjadikan di dalamnya bagai berkunjung ka zaman dahulu.
Kami pun turut serta menikmati kemeriahan acara Festival Gion Matsuri. Aku (Ana), dan Mira sedang asyik ngobrol di salah satu kedai teh sambil menikmati suasana malam yang berkesan.
“An, tadi pagi kamu ada yang memberi salam. Itu lho …… anak bos besar, Andre, dia membawa novel terbaru buat kamu, tapi aku lupa bawa, masih tersimpan di tas, di rumah. Lusa aku bawakan ke sekolah. ”
Mendengar kabar yang dibawa oleh sahabatnya Mira, Ana terlihat cuek – cuek saja menanggapi dan melanjutkan membaca sebuah buku saku. Mira sedikit kaget melihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Ana, apakah Ana sedang ada masalah atau sedang galau ? Tiba – tiba Ana mengeluarkan selembar kertas dari dalam saku bajunya.
Lalu meminta Mira untuk membaca di dalam hati, sederet puisi yang diyakini Ana adalah ditulis oleh Huda. Huda adalah sosok lelaki yang menjadi kakak kelas satu tingkat mereka di sekolah. Hingga saat ini sangat dikagumi oleh Ana karena pandai menulis novel dan mengarang puisi.
Ketika malam perlahan – lahan merangkak ditemani bintang
Mereka bersenandung ria dalam sunyi alam
Dan angin turut serta berbisik lirih tentang hati
Dalam damai dan sepi
Terjebak aku dalam ruang khayal
Berhalusinasi tentang sosok yang kukenal
Hingga lelah aku menerawang
Nyatanya ia hanyalah sebuah bayang
Selalu menghampiriku
Datang dengan rindu yang trus mengiba – iba
Namun sesekali menjelma bahagia
Sekali lagi dengan penuh keyakinan, Ana berpikir bahwa ini adalah selembar pesan dari Huda untuknya. Tetapi, ia tetap saja merasa ragu dan kadang – kadang bingung karena setelahnya hingga saat ini, Huda jarang banyak bicara dengannya. Meskipun dalam kebimbangan, Ana bersikukuh untuk tetap memendam dan melanjutkan perasaan hatinya.
Mira dan Andre berkunjung ke rumah Ana pada suatu sore di hari sabtu. Mereka mengendarai sebuah mobil mewah milik papa dan mama Andre. Meskipun sedikit kecewa, Ana menerima mereka dengan senyum termanis di depan pintu rumah mungilnya. Mereka bertiga memutuskan untuk jalan – jalan keliling kota. Lalu menuju ke sebuah kafe yang menjadi favorit Andre dan teman – temannya untuk nongkrong setiap malam minggu.
Meskipun Mira mengetahui betapa Andre sangat memuja Ana, dia melihat sahabatnya itu mampu menguasai suasana hati dengan tenang. Sehingga malam minggu ini berlalu dengan nyaman di dalam sebuah kafe sambil menikmati sajian istimewa menjadi favorit mereka bertiga.
“Besok kan libur, kamu suka membaca novel ya … aku tau dari Mira kamu banyak memiliki koleksi novel remaja ?”
“Iya.” Jawab Ana singkat dan kalem.
“Aku mau membeli novel terbaru. Koleksi novel di kafe ini bagus – bagus, kalian ngobrol saja berdua, sementara aku memilih salah satu novel.”
Mira beranjak dari tempat duduknya dan pelan – pelan menuju ke stand novel yang letaknya tak jauh dari kasir kafe.
Ana dan Andre terlihat santai dan menganggukkan kepala mereka hampir bersamaan. “Di rumah, mama jago memasak sajian seperti ini, malah lebih enak rasanya seperti asli dari negerinya.”
“Oya, kapan – kapan boleh dong aku diundang untuk makan malam bersama di rumahmu ………… “
“Tentu saja, asalkan kamu ajak juga Mira.”
Liburan Semester SMA Sendai Ikuei Gakuen
Liburan semester kali ini diisi dengan kegiatan piknik bersama – sama yaitu adik kelas dan kakak kelas menuju ke salah satu lokasi berkemah yang berdekatan dengan kota Kyoto di area Gunung Fuji di Jepang.
Mereka sibuk menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan liburan semester. Apalagi ditambah dengan acara berkemah di musim bunga sakura bermekaran yaitu musim semi. Membuat siswa / wi SMA ini penuh semangat menunggu hari liburan tiba. Namun tidak begitu halnya dengan Ana. Karena Huda tidak ikut dalam kegiatan ini. Mama Huda sedang sakit.
Ketika acara piknik dan kemah bersama tiba, seluruh siswa / wi berkumpul di aula sekolah untuk melakukan absen. Sebentar lagi masing – masing akan mencari bus – bus pariwisata yang menunggu di luar pagar sekolah. Nah saat inilah kepala sekolah memperkenalkan kepada mereka seorang siswi baru. Anak ini adalah pindahan dari kota tetangga, bernama Dita.
Terlihat Andre sangat terkejut dengan berita baru tersebut. Karena wajah Dita sangat mirip dengan Ana. Hanya saja postur tubuh Dita lebih mungil dibandingkan dengan Ana yang berpostur seperti seorang peragawati.
Dita sekelas dengan Mira dan Ana. Tentu ini memudahkan Andre untuk lebih banyak memiliki waktu buat mendekati Dita. Andre berusaha menjalin tali persahabatan dengannya seperti terhadap Ana dan Mira.
Lokasi Berlibur
Apa yang anda pikirkan jika mendengar tentang Gunung Fuji ? Danau Yamanaka adalah salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Di sekitar danau terdapat area untuk piknik dan berkemah bernama Grinpa. Merupakan sebuah taman bunga berlokasi di second stage dari Gunung Fuji.
Menyajikan beragam wahana theme park yang biasa dikunjungi ketika sedang musim semi. Acara piknik anda akan disambut dengan Heavenly Tulip Festival. Ada sekitar 210.000 tulip dari 150 jenis unggul yang mekar. Warna yang ada membuat kalian terpesona, mulai dari putih, ungu, pink, kuning, orange, merah, dan kombinasi. Keren !
Tentang Lokasi Piknik Dan Liburan Di Danau Yamanaka
Danau ini merupakan salah satu danau terbesar dari 5 danau yang berdekatan dengan Gunung Fuji di Desa Yamanakako. Suasana asri berselimut udara nan sejuk sepanjang hari, cocok dijadikan sebagai area untuk berlibur.
Di sekitarnya ada banyak rumah – rumah penginapan musim panas. Atau resort mini untuk turis asing bermalam. Bisa juga memilih hotel – hotel gaya Jepang yang unik dan klasik, berdampingan dengan museum seni, rumah makan, kafe modis dan kedai teh di dalam hutan lindung. Berdiri tak beraturan, berbaris sepanjang pinggir danau.
Selain berkemah, waktu berlibur bisa dihabiskan dengan bermain olahraga di danau, contohnya adalah perahu dan ski air. Diselingi dengan kegiatan bersepeda yang dilakukan di sepanjang jalan – jalan tikus mengelilingi danau. Sepeda dapat dengan mudah disewa pada stand – stand yang tersedia dengan harga cukup murah untuk satu hari.
Kegiatan selanjutnya adalah berkunjung ke Taman Hananomiyako yang berlokasi di Desa Yamanaka. Merupakan taman Bunga Tulip dan Bunga Matahari yang saat ini sedang bermekaran dari musim semi ke musim panas.
Menjadikan pemandangan alam di sekitarnya sangat kontras dengan Gunung Fuji dengan panorama alam berupa bunga liar bermekaran menutupi sebagian lereng pegunungan.
Tak jauh dari sini terdapat area wisata Benifujinoyu dan Ishiwarinoyu merupakan tempat pemandian air panas yang menyediakan fasilitas mandi bersama – sama digunakan oleh warga desa dan para pelancong termasuk siswa / wi yang sedang berkemah.
Mira Tersesat
Ketika hendak mengumpulkan air minum dari sebuah sumber mata air nun jauh di kaki bukit yang berdekatan dengan area pegunungan pada sebuah sungai kecil. Tiba – tiba Mira tersesat dari teman – teman yang lainnya. Dia sangat khawatir. Berusaha menemukan jalan termudah untuk bisa kembali ke area perkemahan sebelum hari menjelang petang.
Kalian pastilah akan merasa ketakutan jika tersesat di dalam hutan. Karena bertahan hidup di dalam hutan sangatlah sulit namun dapat dilakukan. Ingat selalu, kalian harus menyimpan air minum, makanan, tempat perlindungan untuk tidur, dan api guna memasak atau menghangatkan tubuh. Jika ini dapat terpenuhi maka kalian mampu bertahan hidup di hutan untuk selanjutnya memberi sinyal guna meminta bantuan.
Mira berusaha menenangkan diri dan tidak merasa khawatir berlebihan. Karena di hutan ada banyak sumber daya yang dapat dikumpulkan untuk dimakan.
Meskipun hanya dalam bentuk buah atau sayur, namun tetap enak dan layak untuk dimakan. Contohnya adalah buah murbei menyerupai buah stroberi hutan dalam ukuran kecil – kecil dengan rasa manis dan kecut.
Cantigi gunung adalah berkerabat dengan blueberry, cranberry, billberry atau huckleberry, pucuk daun dan buahnya dapat dimakan. Rasanya segar karena ada rasa manis dan agak wangi. Alang – alang, memiliki batang yang dapat disesap berair banyak dan manis.
Batang kecombrang, tinggal mengupasnya lalu di dalam menemukan biji dalam jumlah banyak mirip dengan biji buah delima yang berasa manis – manis agak kecut. Dan buah ciplukan, memiliki ukuran buah kecil tertutup oleh kelopak bunga ketika matang.
Tanpa disadarinya, Mira dibuntuti oleh sesosok lelaki yang berusia 7 tahun di atasnya. Tampak seraut wajah kalem namun bermata tajam. Membawa peralatan perkebunan dan menggendong ransel hitam berukuran besar. Mira menoleh lalu menyapa dengan nada suara sedikit gemetar karena khawatir, “Hai, nama saya Mira. Saya sekolah di SMA Sendai Ikuei Gakuen. Saat ini sedang melakukan kegiatan berlibur di area perkemahan di puncak bukit. Tetapi saya tersesat hingga kesini ?”
“Nama saya Yana. Saya bekerja di sini sebagai tenaga peneliti perkebunan buah – buahan. Di dekat sini ada kompleks perkebunan buah – buahan sebagai kantor saya. Mari dengan saya ke sana sebentar untuk mengambil Jip. Nanti akan saya antar kamu ke tempat perkemahan yang agak jauh dari tempat ini. ”
Yana adalah sosok pemuda yang ramah, baik hati dan mudah menjadi akrab dengan siapa saja sebagai teman baru. Di area kemah, Mira memperkenalkan Yana dengan teman – temannya (Andre, Ana, dan Dita) lalu menceritakan musibah yang menimpanya yaitu tersesat di hutan. Tentu saja mereka kaget, Ana memeluk dan mengelus lembut punggung Mira yang masih agak gemetar karena khawatir. “Tenang Mira, beruntung kamu bertemu dengan Yana. Terimakasih Kak Yana, sudah membantu mengembalikan Mira kepada kami. ”
Hari Selanjutnya Di Area Perkemahan
Kegiatan liburan kali ini sangat menyenangkan bagi Mira. Karena didampingi oleh Yana yang mengajaknya jalan – jalan seputar perkebunan buah yang dikelola oleh kantor Yana.
Masing – masing negara pastilah memiliki buah – buahan khas tersendiri. Tak terkecuali Jepang. Jika mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Jepang, buah – buahan berikut wajib kalian masukkan ke dalam daftar jenis makanan segar yang layak buat dicicipi.
“Buah – buahan inilah yang sedang kantor kami kembangkan. Sebagian sama dengan buah yang ada dari Indonesia sebagai negara tetangga Jepang. Naik ke Jip Mira, kita akan keliling kebun. “ “Horeeeeeeeee !” Seru Mira dengan sangat bergairah.
Yana dan Mira berkeliling perkebunan buah – buahan yang sangat luas dengan mengendarai Jip. Di sini Mira menyaksikan pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Berupa hamparan perkebunan buah – buahan yang sedang mendekati musim panen. Ada buah Nashi (Pir), Kaki (Kesemek), Momo (Peach). Yuzu (Jeruk Citrus), Umo (Plum), Mikan (Jeruk Satsuma) dan Hatsukoi No Kaori Ichigo (Stroberi Putih).
Tiba – tiba Yana menghentikan Jip yang dikendarainya. Turun pelan – pelan lalu menuju ke sebatang pohon Plum yang sedang berbuah lebat. Ia memetik sebiji buah Plum ranum dan memberikannya kepada Mira. “Untuk seorang cewek cantik yang kutemui di tengah hutan.” Sambil tersenyum sangat rupawan dan menggetarkan hati.
Hingga hari terakhir acara piknik dan perkemahan. Mereka pun berpisah namun Yana berjanji akan berkunjung ke kota dimana Mira tinggal. Mereka saling bertukar foto dan alamat lalu Yana memberikan sekotak souvenir cantik untuk di simpan. Akan mengingatkan Mira dengan Yana nun jauh di desa, setiap hari sibuk dengan penelitian yang dilakukan.
Kembali Ke Sekolah
Tentang Siswi Baru, Dita
Seseorang meskipun baru memasuki sebuah lingkungan baru, namun jika berwatak lemah – lembut maka kalian senang bersamanya. Karena lidah yang lemah – lembut mampu mematahkan tulang. Seperti pengamatan Raja Salomo yang bijaksana pada zaman dahulu.
Kelemahlembutan merupakan sifat alami yang luarbiasa mampu menarik hati. Adalah watak yang menyenangkan dan menyegarkan untuk orang lain. Dita ternyata sangat baik hati. Ana, Mira dan Dita cepat menjadi akrab dan berada dalam satu kelas. Sayangnya, Andre berada di lain kelas.
Diam – diam Andre merasakan hatinya mulai tertarik dengan siswi baru bernama Dita. Ia pun mendekati Mira dan menitip salam buatnya. Berharap mereka bisa memiliki banyak waktu luang bersama – sama di sekolah.
Mira adalah sahabat sejati Andre. Ia langsung dapat menangkap suasana hati Andre saat ini dan berharap dengan kedatangan Dita, Andre bisa melupakan Ana dan menganggapnya sebagai sahabat seperti dirinya. Mira pun mulai berpikir bagaimana cara mendekati Dita agar bisa berduaan dengan Andre. Tanpa terkesan terburu – buru waktu.
Hubungan Andre Dan Dita
Seperti dijelaskan tersebut di atas, Dita adalah siswi baru. Merupakan pindahan dari kota tetangga. Selain lemah lembut, Dita cerdas dan pandai dengan mendapatkan bea siswa di SMA Sendai Ikuei Gakuen.
Di Kyoto, Dita tinggal dalam asrama Sendai Ikuei Gakuen. Asrama bersangkutan berdekatan dengan sekolah yaitu bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 5 menit. Masing – masing kamar dalam asrama ini dilengkapi dengan security system, kamar mandi / shower room dan toilet, serta dapur kecil untuk memasak camilan saja. Tersedia sarapan pagi dan makan malam yang menunya berganti – ganti bernilai gizi dan seimbang. Asrama laki – laki dengan perempuan dipisah yaitu 1 orang 1 kamar.
Tidak hanya menampung siswa / wi dari Jepang saja, juga siswa / wi asing dari luar negeri yang memperoleh fasilitas bea siswa. Mereka bisa secara langsung mengenal kehidupan orang Jepang dari sisi kebiasaan dan kebudayaan yang kental dengan kedisiplinan, keteraturan, dll lebih dekat dan mendalam.
Sejak mengenal Dita, hampir setiap hari Andre berkunjung ke asrama untuk menemani Dita mengobrol di teras asrama yang asri. Meskipun sama – sama menjalani sebuah hubungan sebagai teman baru, keduanya saling mengagumi dan tampak akrab.
Andre adalah anak orang kaya. Hidup serba berkecukupan yang menjadi sorotan banyak siswa / wi di sekolah. Berangkat dan pulang diantar oleh sopir pribadi dengan mobil mewahnya. Meskipun demikian, di mata Dita, Andre tidaklah menyombongkan diri. Ia orang yang baik dan ramah. Senang bergaul dan tidak membeda – bedakan orang di sekitarnya. Inilah yang membuat Dita suka dan betah berlama – lama ngobrol dengannya.
Sepengetahuan Dita, Andre memiliki dua sahabat yang setia menemaninya di dalam maupun di luar sekolah yaitu Ana dan Mira. Apalagi rumah tinggal mereka berdekatan di Distrik Gion, layaknya mereka seperti bersaudara. Tentu saja hal ini membuat Dita kagum dan menyukai Andre.
Pada jam istirahat di sekolah, Andre selalu mampir ke kelas Ana untuk menjemput Dita. Ana dan Mira mengerti bahwa mereka berdua dalam usaha pendekatan diri menjadi sepasang kekasih ? Mereka tidak mau mengganggu. Andre dan Dita menuju ke kantin sekolah. Mereka ternyata memiliki hobi yang sama yaitu sebagai pecinta takoyaki dan mugicha.
Takoyaki merupakan jajanan khas Jepang zaman dulu yang sangat lezat dan gurih. Terbuat dari tepung dicampur daging cumi – cumi yang dibentuk seperti bakso. Lalu dibakar dan dipanggang.
Rasanya crispy dan renyah pada bagian luar. Terasa lembut dengan banyak rasa pada bagian dalam. Sedangkan yang bernama mugicha adalah salah satu minuman khas Jepang yang memiliki rasa mirip dengan cita rasa teh. Namun minuman ini unik karena terbuat dari bahan gandum bakar. Sangat nikmat jika diseruput dalam keadaan dingin.
“Tunggu sebentar Dita …….. ” Andre bangkit dari tempat duduk yang saling berhadapan menuju ke stand sajian penutup. Dia mengambil sebatang sweet chocolate yang biasa difungsikan oleh remaja di Jepang sebagai hadiah kejutan buat orang – orang yang disayangi seperti ketika ada perayaan ulang tahun, kelulusan ujian atau valentine. “Terimakasih Andre.” Bisik Dita ke telinganya yang membuat wajah Andre memerah karena senang.
Huda Dan Ana
Di dalam kelas. Ana yang duduk sebangku dengan Mira meminta Mira untuk membaca puisi kedua di dalam hati. Tetap saja Ana yakin ditulis oleh Huda. Huda hingga saat ini adalah sosok lelaki impian yang sangat dikagumi oleh Ana.
“Cinta sejati tak pernah diucapkan, hanya berupa keindahan itu sendiri, namun tetap membuat hati slalu ingin menyapa, ibarat sinar yang aku cari, dan akan tetap seperti ini selamanya …………….
Lalu memohon, ingatlah bahwa suatu hari nanti aku akan menghampirimu.”
Dengan penuh keyakinan. Ana berbisik kepada Mira bahwa ini adalah pesan selanjutnya dari Huda untuknya. Ana tidak lagi merasa bingung sekalipun sikap Huda tidak pernah berubah ke dia, tidak banyak bicara dan kalem.
Beberapa bulan kemudian. Ana dan Huda harus berpisah karena Huda lulus ujian tingkat akhir dan melanjutkan sekolah ke salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di lain kota. Namun Ana merasakan hatinya lebih banyak bicara dan memberi petunjuk bahwa suatu saat nanti akan bertemu kembali dengan Huda.
Beberapa minggu berlalu. Ana serta teman – temannya seperti biasa melanjutkan sekolah di kelas 3. Masih belum ada setitik kabar tentang Huda di tempat tinggalnya yang baru.
Karena tak kuat menahan gejolak rasa dan perasaan rindu, Ana memutuskan memberanikan diri menemui Huda di rumahnya. Yang menyambut adalah papa dan mama Huda. Mengabarkan bahwa saat ini Huda sedang keluar kota untuk keperluan kampusnya. Meskipun terkesan Huda seperti menghindarinya (sekali lagi), Ana langsung menitip sepucuk surat kepada mereka bahwa ia ingin berjumpa dengan Huda.
Di hari selanjutnya, pada suatu sore yang cerah. Ayah dan ibu Ana berkata sambil mengguyoni dan dalam canda bahwa ada sosok lelaki yang ingin menjadi pacarnya. Tetapi Ana cuek saja dan tidak menanggapi gurauan mereka. Ibunya pun menyahut, “Namanya Huda, nak.” Mendengar kata sang ibu, Ana langsung menjadi ceria dan memastikan sekali lagi bahwa itu adalah Huda yang ia kagumi dan …………….. cintai !
Ujian Akhir Andre, Dita, Ana Dan Mira
Sekolah – sekolah yang ada di Jepang menerapkan sistem yang hampir sama dengan di Indonesia yaitu memakai sistem 6/3/3. Dengan keterangan sebagai berikut : sekolah dasar selama 6 tahun, sekolah menengah pertama selama 3 tahun dan sekolah menengah atas selama 3 tahun. Yang membedakan adalah di sekolah dasar murid – murid tidak mengikuti ujian kenaikan kelas.
Demikian seterusnya hingga mereka menginjak bangku sekolah menengah pertama. Murid – murid di sini tidak mengikuti ujian akhir karena termasuk ke dalam kelompok compulsory education.
Siswa/wi SD yang menyelesaikan sekolahnya dapat langsung mendaftar ke SMP dan siswa/wi SMP bisa memilih untuk masuk ke tingkat SMA yang menjadi minat mereka. Murid – murid SMA di Jepang akan memilih kelas sesuai dengan minat dan tidak diselenggarakan ujian nasional.
Karena pendidikan di SMA lebih terfokus kepada persiapan untuk memasuki perguruan tinggi di Jepang. Setelah lulus SMA maka para murid dapat memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi mana atau ke sekolah kejuruan / Senmon Gakkou.
Perkawinan Mira Dengan Yana Usai Lulus Ujian Akhir
Tentu saja ini merupakan kabar berita menggembirakan bagi teman – teman dekat Mira.
Yana dan Mira akan melangsungkan perkawinan usai lulus ujian akhir. Mereka berdua berencana membuat pesta kebun / garden party dengan latarbelakang dekorasi pesta kebun yang sederhana dan murah meriah.
“Biarkan kami merasakan hangatnya selimut dan sentuhan kasih, bawa kami tuk penuhi hati, berilah kami kasih putih di hati masing – masing …. Cinta pertama dan terakhir kami.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H