Mohon tunggu...
Nila
Nila Mohon Tunggu... Wiraswasta - F W

Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seorang Kekasih

22 Agustus 2020   12:45 Diperbarui: 22 Agustus 2020   12:42 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya.” Jawab Ana singkat dan kalem.

“Aku mau membeli novel terbaru. Koleksi novel di kafe ini bagus – bagus, kalian ngobrol saja berdua, sementara aku memilih salah satu novel.”

Mira beranjak dari tempat duduknya dan pelan – pelan menuju ke stand novel yang letaknya tak jauh dari kasir kafe.  

Ana dan Andre terlihat santai dan menganggukkan kepala mereka hampir bersamaan. “Di rumah, mama jago memasak sajian seperti ini, malah lebih enak rasanya seperti asli dari negerinya.”

“Oya, kapan – kapan boleh dong aku diundang untuk makan malam bersama di rumahmu ………… “

“Tentu saja, asalkan kamu ajak juga Mira.”

Liburan Semester SMA Sendai Ikuei Gakuen

Liburan semester kali ini diisi dengan kegiatan piknik bersama – sama yaitu adik kelas dan kakak kelas menuju ke salah satu lokasi berkemah yang berdekatan dengan kota Kyoto di area Gunung Fuji di Jepang.

Mereka sibuk menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan liburan semester. Apalagi ditambah dengan acara berkemah di musim bunga sakura bermekaran yaitu musim semi. Membuat siswa / wi SMA ini penuh semangat menunggu hari liburan tiba. Namun tidak begitu halnya dengan Ana. Karena Huda tidak ikut dalam kegiatan ini. Mama Huda sedang sakit.

Ketika acara piknik dan kemah bersama tiba, seluruh siswa / wi berkumpul di aula sekolah untuk melakukan absen. Sebentar lagi masing – masing akan mencari bus – bus pariwisata yang menunggu di luar pagar sekolah. Nah saat inilah kepala sekolah memperkenalkan kepada mereka seorang siswi baru. Anak ini adalah pindahan dari kota tetangga, bernama Dita.

Terlihat Andre sangat terkejut dengan berita baru tersebut. Karena wajah Dita sangat mirip dengan Ana. Hanya saja postur tubuh Dita lebih mungil dibandingkan dengan Ana yang berpostur seperti seorang peragawati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun