Mohon tunggu...
Niko Lesmana
Niko Lesmana Mohon Tunggu... -

"tugasku, menertawakan dunia..."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angkringan Parmin

24 Mei 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Pasti bu, nanti kalau tidak bisa ganti uangnya ya bapak ganti dengan cinta”

Memang manis mulut Parmin ini, tanpa terlihat, Atun tersenyum, “Matur nuwun sanget Gusti Allah, di kasih suami yang beginian… tidak cemerlang tapi selalu bisa bikin tersenyum ”

Di dorongnya tiap sore gerobak ke tempat mangkal, senyum mekar di bibirnya yang hitam dan gigi-gigi menguning akibat rokok, “duh Gusti, temani aku ya gelar dagangan, biar sholatku ini lebih mantep, ini kalo Gusti punya waktu luang loh… wis tak kasih gratis mau pesan apa sajah rasah mbayar, asal ndak usah ngomong istriku…”

Belum lama Parmin istirahat setelah menata gerobak angkringannya, datang Ucup senyum-senyum dia.

“Opo senyum-senyum Cup?”

“Ndak kok mas, cuma senang saja melihat kanca dewe mulai menuju sukses”

“Ojo ngece toh cup, kowe arep ngopi kok dadak memuji barang…”

“Hehehe… aku lagi kere mas”

“Halah, kene ngombe, ojo tengak-tenguk kayak tukang kredit”

“Hehehe… aku ngutang disek yo mas”

“Rasah di pikir, yen ono rejeki yo mampir neh, yen ra ono yo biar Gusti Allah yang lunasin”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun