Jika hujan turun terlalu deras dalam waktu singkat, maka bisa terjadi banjir.Nah, kira-kira kenapa ya banjir bisa terjadi? ... Anak-anak tampak berpikir.Melihat anak-anak yang tampak kebingungan, Bu Maya melanjutkan penjelasannya. "Sebenarnya banjir sering terjadi karena alam kita sudah tidak seimbang lagi. Misalnya, ketika banyak hutan yang ditebang secara berlebihan, pohon-pohon yang seharusnya berfungsi untuk menahan air hujan dan membantu menyerapnya ke dalam tanah tidak bisa membebani. Tanah juga kehilangan kemampuannya menyerap air hujan.Â
Akibatnya, air hujan yang turun dalam jumlah besar tidak bisa langsung meresap ke dalam tanah.Sebaliknya, udara yang menggenang di permukaan tanah, mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah, dan akhirnya menyebabkan banjir. Banjir ini tidak hanya merusak lingkungan, seperti menghancurkan tanaman dan tanah, tetapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dengan menghancurkan rumah-rumah, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bahkan mengancam keselamatan jiwa. Banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, harta benda, bahkan mengalami cedera atau kehilangan anggota keluarga akibat banjir. Selain itu, banjir juga dapat membawa berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, dan infeksi kulit karena air yang tergenang.Â
Bu Maya menghela napas sejenak sebelum melanjutkan. "Itulah sebabnya kita harus menjaga alam ini dengan baik, Anak-anak. Ketika kita merawat lingkungan, seperti tidak menebang pohon sembarangan, membuang sampah di tempatnya, dan menanam lebih banyak pohon, kita ikut mencegah banjir.Dengan menjaga alam akan mendatangkan manfaat bagi kehidupan kita,tanpa menyebabkan kerusakan.Hujan yang turun cukup akan menyuburkan tanah, memberi air bagi tanaman, dan memenuhi sumber daya air yang kita butuhkan untuk minum, mencuci, dan bertani.
Bu Maya menatap dengan penuh perhatian kepada murid-muridnya. "Ingatlah, Anak-anak, kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Setiap tindakan kita, sekecil apa pun, akan berdampak besar. Dengan menanam pohon, merawat tanaman, tidak membuang sampah secara sembarangan, dan menghemat penggunaan air, kita membantu alam menjaga hujan tetap menjadi berkah, bukan bencana. Alam adalah rumah kita bersama, dan kita harus menjaganya agar generasi mendatang juga bisa merasakan manfaatnya.Â
Anak-anak dengan penuh perhatian menyadari betapa pentingnya tanggung jawab mereka terhadap lingkungan, sebuah kesadaran yang tumbuh dari pemahaman mendalam bahwa kelestarian alam adalah kunci bagi keberlangsungan hidup generasi mendatang. Wajah mereka kini penuh dengan tekad yang tulus, seolah-olah mereka berjanji dalam hati untuk lebih peduli dan bertindak nyata demi menjaga alam yang menjadi tempat tinggal mereka, semua demi masa depan yang lebih baik dan penuh harapan.
Mereka memahami dengan sangat jelas bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan hari ini, sekecil apa pun, akan memberikan dampak yang besar dalam menentukan bagaimana kondisi alam di masa depan. Dalam semangat tersebut, beberapa anak dengan antusias mengusulkan untuk mengadakan kegiatan menanam pohon bersama di halaman sekolah, sebuah langkah nyata untuk meningkatkan penghijauan dan memberikan kontribusi langsung kepada lingkungan.Â
Sementara itu, anak-anak lain dengan kreativitas yang tak kalah hebat menyarankan untuk membuat poster-poster edukatif yang mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, termasuk pesan tegas untuk tidak membuang sampah sembarangan, sebagai upaya menyebarkan kesadaran kepada teman-teman mereka dan masyarakat di sekitar.
Dalam semangat tersebut, seorang anak dengan antusias membicarakan pentingnya menjaga ekosistem sekitar, terutama saat menghadapi fenomena seperti pasang surut air laut.Sementara itu, salah satu kelompok lain fokus pada solusi kreatif untuk membantu lingkungan, seperti memanfaatkan sel surya ( panel surya ) sederhana.Â
Melalui diskusi yang penuh semangat dan keinginan yang kuat untuk berkontribusi, anak-anak tersebut menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk menjadi agen perubahan yang nyata bagi lingkungan. Mereka saling bertukar ide dan pendapat dengan penuh semangat, sambil mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam agar tetap asri, bersih, dan sehat.Â
Rencana ini membuat mata Bu Maya berbinar. Ia kemudian membagi murid-muridnya ke dalam beberapa kelompok, masing-masing dengan tanggung jawab khusus. Ada yang bertugas menanam pohon, ada yang membuat poster, dan ada yang akan memimpin pembersihan sungai. Bahkan, beberapa anak mengusulkan untuk mengadakan bazar kecil untuk mengumpulkan dana pembelian bibit pohon dan alat kebersihan. Bazar ini akan menjual kerajinan tangan dari barang bekas yang mereka buat sendiri.
Hari-hari berikutnya menjadi penuh aktivitas. Anak-anak, dibantu oleh guru-guru lain dan orang tua, mulai bekerja bersama. Suara tawa dan semangat mereka terdengar hingga ke sudut-sudut desa. Mereka menanam pohon-pohon kecil di halaman sekolah, membersihkan sampah di sepanjang sungai, dan membagikan poster kepada warga sekitar.Â