Mohon tunggu...
Nico Sanjaya Praramadhani
Nico Sanjaya Praramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Textile Chemistry 2022

Whatever what they say, be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pendiri dan Pejuang dari Jombang

21 November 2021   12:06 Diperbarui: 21 November 2021   12:20 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Hasyim mau kemana?" ucap Umar.

            "Aku akan membangun pesantren mar".

            "Ayo kita bangun bersama sama syim!" kata Umar.

Perjuangan KH Hasyim Asy'ari untuk Islam dimulai ketika mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng pada 1899.

"Aku membangun pesantren yang sederhana,dimana satu buku satu al-quran bisa membuat satu juta orang akan pintar akan ilmu dan juga tahfidz."

Pesantren yang beliau awalnya sangat kecil, hingga akhirnya berkembang dan menjadi pesantren terbesar di Jawa pada awal abad ke-20.

Kemudian pada 31 Januari 1926, Aku dan beberapa ulama mendirikan Nahdatul Ulama (NU). Berdirinya NU dilatar belakangi oleh situasi dunia Islam kala itu yang sedang dilanda pertentangan paham. NU hadir dengan pemikiran lebih moderat sehingga membuat interaksi dan komunikasi dunia Islam menjadi lebih mudah.

Saat itu, di Makkah terjadi peristiwa besar yang mengancam eksistensi Ahlu Sunnah wal-Jama'ah, terkait penghapusan khalifah oleh Turki dan berkuasanya rezim kaum Wahabi yang tidak membuka ruang bagi berkembangnya madzhab-madzhab di tanah suci.

"Peristiwa besar ini megancam madzhab-madzhab yang ada di tanah suci Mekkah pak Kiai".

"Maka dari itu kita akan mengadakan perkumpulan besar para ulama ulama wahai sahabatku". Ucap Habib Hasyim.

Menjelang berdirinya NU beberapa ulama besar berkumpul di Masjidil Haram. Para ulama menyimpulkan sudah sangat mendesak berdirinya wadah bagi tumbuh kembang dan terjaganya ajaran Ahlu Sunnah wal-Jama'ah. Setelah melakukan istiharah para ulama-ulama Haramain mengirim pesan kepada KH Hasyim Asy'ari untuk segera menemui dua ulama di Indonesia, dan jika dua orang tersebut menyetujui maka segera diteruskan. Dua ulama tersebut adalah Habib Hasyim bin Umar bin Toha  bin Yahya Pekalongan dan Syaikhona Kholil Bangkalan. KH Hasyim Asy'ari dengan didampingi Kiai Yasin, Kiai Sanusi dan KHR. Asnawi Kudus dengan diantar Kiai Irfan datang ke kediamannya Habib Hasyim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun