Mohon tunggu...
Handri Handri
Handri Handri Mohon Tunggu... -

selalu ada alasan utk ketawa... kalo mau jadi teman harus suka ketawa juga yach... :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Nanti

9 Maret 2011   03:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Damar mengangguk sungguh-sungguh meski tidak mungkin Rita melihatnya, "Iya, Ta, aku akan hati-hati. Mmm.. sebaiknya kamu tidak perlu menungguku, Ta. Kamu tidur duluan saja."

"Mas..."

"Apa?"

"Aku..."

Damar menanti kelanjutan kalimat Rita, tapi hanya ucapan "selamat malam"

yang terdengar di telinga.

Tidak sampai satu jam kemudian Rita mendengar suaminya tiba di rumah. Rita enggan beranjak dari tempat tidur. Dalam gelap, Damar mengendap-endap masuk ke dalam kamar.

Rita jadi serba salah antara berpura-pura tidur atau menyambutnya. Hingga ia tak tahan lagi saat suaminya telah berbaring di sampingnya.

"Mas...," suara lembut itu mampu mengejutkan Damar.

"Rita? Kamu belum tidur?" Damar hanya bisa memandang wajah istrinya samar-samar dalam gelap. Berlahan Damar memeluknya. "Ma-maaf, Ta, aku... aku membuatmu menunggu."

Tanpa sepengetahuan Damar, tetes demi tetes butiran bening keluar dari sudut mata Rita. Damar hanya tahu Rita pernah mengunjunginya sekali di studio. Sesungguhnya Rita sering ke sana. Sering memandang suaminya akrab dengan Naya. Sering mendapati cara memandang suaminya terhadap Naya yang lama-kelamaan berubah seperti saat Damar memandang dirinya dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun