Sosok dalam cermin itu adalah istrinya, dengan mata merah dan rambutnya yang acak acakan. Dan begitu ia mengarahkan pandangan ke arah tubuh istrinya, dia begitu terkejut. Sangat terkejut, karena dia melihat sosok anak kecil sedang memegang tangan istrinya.
Dialah adalah Tiara, anaknya yang 3 bulan lalu meninggal dunia. Tiara dengan tatapan penuh kesedihan dan tubuh yang berlumuran darah. Kepala yang pecah dan luka leher yang mengganga. Dengan darah yang masih berlumuran dipakaian putihnya.
Tiara menatap sedih. Seakan berkata,
"Tolong jangan marah pada mama, Pa. Biarkan aku di sini sebentar dan bermain main bersama mama. Sebelum aku pergi, dan tak akan kembali lagi." Ucap Tiara dengan wajah pucat yang memelas.
Tiara berjalan menghampiri laki laki itu dan memeluknya. Seketika laki laki itu tak sadarkan diri, ambruk di sisi kanan istrinya.
******
Wajah cantik itu terlihat samar. Mungil dan lucu sambil memegang barbie kesukaannya. Perlahan ia berkata.
“Maafkan Tiara, Pa. Tiara masih kangen, tapi Tiara janji tidak akan mengganggu lagi”
Wajah itu kemudian berubah menjadi sinar yang menyilaukan, sebuah sinar dari balik jendela kamarnya.
*******
“Bangun, Pa! sudah siang nih mau masuk kerja nggak?” suara istrinya terdengar lembut.