Di Indonesia dibawah kepemimpinan Soeharto layaknya seperti Hitler. Orde baru yang merupakan era kekuasaannya dikenal sebagai era yang menakutkan.
Pertama, Indonesia dililit utang yang sangat besar.
Dari catatan detikFinance, rasio utang di era Soeharto mencapai 57,7% terhadap PDB. Pada 1998 lalu, utang pemerintah berada di kisaran Rp 551,4 triliun, sementara PDB berada di kisaran Rp 955,6 triliun.
Hal tersebut yang akhirnya membuat mendadak pada Januari 1998, dolar menguat menyentuh level Rp 11.000. Kemudian pada Juli 1998, rupiah terus merosot , US$1 setara dengan Rp 14.150. Pada 31 Desember 1998, rupiah menguat perlahan, tapi hanya mampu meningkat hingga Rp 8.000 untuk US$1.
Akibatnya, terdiri dari ratusan perusahaan skala kecil hingga konglomerat bertumbangan. Diperkirakan lebih dari 70% perusahaan yang tercatat di pasar modal mendadak bangkrut. Sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan adalah sektor yang terpukul parah dan hampir lumpuh.
Bukan hanya itu, PHK secara besar-besaran, melesatnya harga-harga barang dan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan juga meningkat lebih dari 50% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Krisis ini merupakan catatan sejarah yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia.
Kedua, Petrus (Penembak Misterius).
Siapa yang tidak mengenal istilah ini di zaman orde baru? Sebuah pasukan operasi khusus dari pemerintahan Soeharto yang menanggulangi segala bentuk tindakan kejahatan saat itu.
Meski di zaman ini negara sangat aman, tentram, tindak kriminalitas juga sangat jarang, para pembuat kejahatan dan pengganggu keamanan negara ditembak mati oleh mereka. Sebuah hal yang tidak ditemukan di zaman reformasi.
Ketiga, Apa itu demokrasi?