"Makanlah ...."
"Beli di mana?"
"Tak perlu bertanya, aku beli di mana. Makanlah ...."
Daesi tersenyum simpul menyomot tahu dan petis yang ada dalam plastit. Sungguh sangat mendukung, tahu goreng dan teh hangat di siang yang mendung. Tapi wajahnya seketika layu dan menatap Liza yang tengah asyik menikmati tahu goreng yang menggoda.
"Terima kasih ...."
"Kemarin aku lihat kau tengah membaca buku?"
"Bagaimana kau tau?" reflek Daesi segera menutup mulutnya.
Liza sedikit tertawa meledek tingkah lakunya. "Aku tahu, tak perlu kau sembunyikan dariku. Kau membaca bukunya Dara, kan?"
Daesi mengangguk kecil, ia heran bagaimana Liza mengerti tentang bukunya Dara? Apakah dia pernah memberikan bukunya pada Liza? Tapi mengapa ia bilang baru aku yang membacanya. Aneh sekali.
"Kenapa?" tanya Liza yang tak lepas mengunyah tahu goreng.
"Kau pernah membaca buku itu?"