Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kajian Fosil 88, Tanda Allah Menghendaki Kebaikan

31 Januari 2024   19:56 Diperbarui: 31 Januari 2024   19:59 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Heri Pratomo (kanan) saat membaca doa penutup kajian (dokumen pribadi)

"Seperti halnya kita melamar pekerjaan, ada syarat administrasi yang harus dipenuhi. Misalnya harus melampirkan pas foto 4x6, ternyata tidak dilampirkan, ya otomatis tidak memenuhi syarat, kemungkinan besar tidak akan ada kelanjutannya," ucap Ustadz.

Pemahaman yang benar terhadap Islam akan menjadikan seorang muslim hidup di dunia dengan hati bergantung kepada Allah.

Kita juga jangan malu untuk belajar ilmu agama, meski usia tidak lagi muda. Sahabat-sabahat Nabi pun saat belajar agama usianya sudah lanjut usia. Semangat para sahabat dalam menuntut ilmu di usia yang sudah tua seharusnya menjadi motivasi buat kita untuk terus belajar.

Sebut saja sahabat Khalid bin Walid, pejuang sekaligus panglima perang kaum Muslimin. Saking hebatnya, ia tidak pernah kalah dalam setiap perang yang dipimpinnya. Itu sebabnya,  ia menyandang gelar Saifullah al-Maslul, yang berarti pedang Allah yang terhunus. Nah, sahabat Nabi ini mulai belajar dan mengenal Islam di usianya yang sudah tua.

Ustadz mengutip, dari Na'im bin Hammad, ia berkata bahwa ada yang bertanya pada Ibnul Mubarok, "Sampai kapan engkau menuntut ilmu?" "Sampai mati insya Allah," jawab Ibnul Mubarok.

Dari Ibnu Mu'adz, ia berkata bahwa ia bertanya pada Abu 'Amr ibnu Al 'Alaa', "Sampai kapan waktu terbaik untuk belajar bagi seorang muslim?" "Selama hayat masih dikandung badan", jawab beliau.

saat sesi tanya jawab (dokumen pribadi)
saat sesi tanya jawab (dokumen pribadi)

2. Zuhud terhadap dunia

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al Qashash ayat 77)

Zuhud menurut bahasa berarti meninggalkan, tidak menyukai, atau menjauhkan diri. Sedangkan menurut istilah yaitu tidak mementingkan hal-hal yang bersifat keduniawian atau meninggalkan gemerlap kehidupan yang bersifat material dalam mengabdikan diri kepada Allah Swt.

"Semakin bertambah umur maka semakin berkurang keinginan terhadap dunia, namun bertambah keinginan terhadap urusan akhirat," kata Ustadz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun