Dengan hewan dikarantina ini, deteksi dini terhadap kasus PMK dapat diketahui lebih awal di tempat asal. Sehingga penyebaran virus PMK bisa dicegah dan tidak menyebar luas.
Sementara itu, pengawasan hewan ternak dalam satu pulau dari zona hijau ke zona hijau lainnya, Â dilakukan pengawasan check point yang diawasi oleh dinas peternakan propinsi/kabupaten.
Kuntoro menambahkan frekuensi lalu lintas ternak di daerah sentra lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini terjadi bertepatan dengan kesiapan jelang hari raya Iduladha. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mempercepat penularan virus PMK.Â
Karena itu, Pemerintah melakukan upaya pengetatan dan kontrol terhadap pergerakan ternak di sentra-sentra ternak. Pemerintah juga menerapkan checkpoint, karantina hewan dan tol laut.
Tujuannya, untuk menghindari penyebaran PMK dari daerah wabah ke zona hijau. Selain itu, untuk mempertahankan pulau atau wilayah yang masih bebas PMK tetap terjaga dan terbebas dari PMK.Â
Terlebih penularan virus ini bersifat airborne melalui udara dan dapat menular cepat hingga radius 30 kilometer. Itu sebabnya, penyebaran PMK sangat tinggi.Â
Pemerintah sendiri, katanya, sudah menangani ternak bergejala ringan hingga berat ditangani dan diberi pengobatan di lapangan.
Saat meninjau kedatangan vaksin tahap kedua, Jumat 17 Juni 2022 dini hari, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan penyebaran PMK paling tinggi masih berada di area lalu lintas hewan baik melalui darat maupun tol laut.Â
Kedua titik ini menjadi laju vital karena selalu ada saja peternak yang nekat menerobos jalur tikus. Dari sana virus PMK menyebar secara cepat, terutama dari kandang ke kandang.Â
Menurutnya, lalu lintas hewan menjadi salah satu sumber terjadinya pembawa wabah. Karena itu, pemerintah berharap di perjalanan lalu lintas hewan melalui laut, darat, dan udara melalui pengecekan karantina.Â