"Kita berharap yang di darat juga begitu. Tentu saja karena banyak jalan tikus yang menjadi tantangan tersendiri," katanya.Â
Sebagai contoh, kementan telah melakukan perubahan cara distribusi ternak dari NTT dan NTB. Biasanya menggunakan truk melalui Jawa Timur diubah menggunakan tol laut.Â
Sampai saat ini melalui tol laut, telah diangkut lebih dari 9 ribu ekor sapi dari NTT dan NTB ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Mentan menyampaikan, penyebaran wabah PMK sangatlah cepat. Bisa menembus jarak radius 30 kilometer. Karena itu, semua petugas yang ada di lapangan betul-betul harus bisa mengendalikan keberadaan manusia dan juga keluar masuknya hewan ternak.Â
"Wabah ini percepatannya luar biasa. Karena itu, upaya extraordinary lebih kuat, menjadi bagian-bagian dari jawaban yang ada. Semoga ini bisa membuat kita semua yakin, wabah PMK secara maksimal bisa kita selesaikan dengan baik," katanya.Â
Mentan menegaskan, rekayasa lalu lintas ternak ini bukan untuk menghambat dan menyulitkan pergerakan dan pasokan hewan ternak, khususnya menyambut Iduladha 1443 Hijriah. Melainkan sebagai upaya menjaga hewan kurban terkena PMK.
Vaksinasi Hewan Kurban
Sejak kasus pertama PMK ditemukan di Indonesia, Menteri SYL menegaskan Kementan bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan dan pengendalian wabah tersebut. Salah satunya, dengan vaksinasi PMK.Â
Kementan juga berhasil menemukan serotipe dan strain virus PMK yang ada dalam beberapa hari setelah kasus pertama ditemukan. Dengan demikian, produksi dan pengadaan vaksin pun dapat segera dilakukan sesuai kebutuhan.
Pemerintah, katanya, telah mempersiapkan pengadaan 3 juta dosis vaksin PMK darurat. Pada tahap pertama sebanyak 800 ribu dosis dan tahap selanjutnya 2,2 juta dosis.Â